View Full Version
Selasa, 29 Mar 2011

Hikmah Dibalik Tertangkapnya 2 Penipu 'Cantik'

Jakarta (voa-islam.com) - Penipuan oleh 2 wanita ini santer diberitakan, lihai, pandai berkelit dan tak segan-segan menipu korban yang telah membantunya sekalipun. Itulah seputar hot news yang meramaikan media massa Indonesia hingga ke Singapura. Dialah Selly Yustiawati yang menipu ratusan juta, satunya Melinda Dee (atau Malinda Dee) menggelapkan uang nasabah Citibank hingga 17 miliar rupiah.

Perempuan pertama, Selly Yustiawati alias Rasellya Rahman Taher (26), sempat sekolah di SMU Muhamadiyyah 18, Jakarta Selatan ini diduga melakukan aksi penipuan dengan berbagai modus sejak 2006. Selly meraup uang ratusan juta rupiah dari berbagai korbannya di Universitas Moestopo, Hotel Gran Mahakam dan Kompas Gramedia. Selain dikantornya, Selly disebut-sebut sebagai penipu ulung berparas cantik yang mencari korban di situs jejaring sosial Facebook. Selly bahkan keluar masuk kerja di perusahaan untuk menipu karyawan. Korbannya mencapai ratusan orang, tersebar di Jakarta, Depok, Bogor, Tangerang, Bekasi, Bandung dan Yogyakarta

Menurut kriminolog Universitas Indonesia, Purnianti, Modus penipuan pertama oleh Selly dengan melakukan peran seakan menderita, istilah kerennya Ekstrem penderitaan, misalnya dilakukan pelaku dengan menceritakan derita diri dan keluarganya sehingga mendatangkan simpati dari yang mendengar. Kadang alasan keluarga sakit dan butuh banyak biaya dilontarkan oleh penipu ini.

Alasan kedua yang dilakukan untuk menipu dengan cara menawarkan keuntungan dari suatu bisnis pun kerap mampu mengecoh target penipu. Misalnya saja, pelaku menawarkan bisnis baru yang menjanjikan keuntungan cepat. Dia lantas menceritakan pengalaman-pengalaman orang di sekitarnya yang mereguk untung dari bisnis itu. Bisa saja, cerita tersebut hanya rekaannya semata.

Perempuan kedua, Melinda Dee lebih bergaya White Collar Crime, yang ditilep pun tidak seperti Selly yang sebatas ratusan juta. Melinda Dee berurusan dengan kepolisian karena 17 Miliar uang nasabah Citibank ia gelapkan. Ia menyalahgunakan amanah di tempatnya bekerja selama lebih dari 15 tahun di Citibank ini.

Setelah tertangkap, kehebohan 2 wanita penipu asal Indonesia ini ramai di forum online dan Blackberry Messenger (BBM). Bedanya Melinda Dee adalah seorang petinggi di Citibank dan menyalahgunakan kekuasaannya untuk menggelapkan uang yang bikan haknya. Ia memang khusus menangani para nasabah besar yang memiliki deposito di atas Rp 500 juta.

Mabes Polri mengungkap kasus penggelapan dana nasabah di Citibank ini pada Jumat (25/3/2011) atas laporan nasabah. Polisi telah menangkap Malinda dan menyita sejumlah barang bukti, antara lain dokumen-dokumen transaksi dan 1 unit mobil merek Hummer-3 Luxury Sport Utility B 18 DIK yang ditaksir senilai Rp 3,4 miliar.

Menipu Untuk Bergaya Hidup Mewah dan Foya-foya

Selly mengungkapkan alasannya menipu untuk traktir teman-teman dan sekaligus foya-foya. Sedangkan Melinda Dee kerap berbelanja barang-barang mahal dan mengkoleksi mobil mewa berharga miliaran rupiah untuk memantaskan gaya hidupnya. Ia memiliki Mercedes S CLass dan Hummer H3. Itulah sekelumit cerita yang mencuat dari kedua penipu ini, ia melalaikan amanah yang dititipkan kepadanya.

Lalu bagaimana kita dudukkan perkara perilaku konsumtif, foya-foya dan amanah agar umat Islam tidak mengikuti perilaku yang cenderung menyimpang ini. Islam telah mengajarkan kepada umatnya untuk bersikap zuhud terhadap kemewahan dunia dan bersikap Qona'ah atas semua apa yang Allah tetapkan kepada diri kita, Demi Allah rizki kita Allah tidak akan tertukar dengan orang lain, dan jika kita merasa kurang dengan amanah yang kita terima maka pintu-pintu rizki tersebut kita ketuk dengan cara yang halal.

Zuhud adalah salah satu akhlak utama seorang muslim. Terutama saat di hadapannya terbentang lebar kesempatan untuk meraih dunia dengan segala macam perbendaharaannnya. Apakah itu kekuasaan, harta, kedudukan, dan segala fasilitas lainnya. Karenanya, zuhud adalah karakteristik dasar yang membedakan antara seorang mukmin sejati dengan mukmin awam

Makna dan hakikat zuhud banyak diungkap Al-Qur’an, hadits, dan para ulama. Misalnya surat Al-Hadiid ayat 20-23 berikut ini.

“Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-bangga tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu. Berlomba-lombalah kamu kepada (mendapatkan) ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-rasul-Nya. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah mempunyai karunia yang besar. Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS, Al Hadid : 20-23)

Ayat di atas tidak menyebutkan kata zuhud, tetapi mengungkapkan tentang makna dan hakikat zuhud. Dunia hanyalah persinggahan sementara sedangkan akhirat adalah rumah kita yang kekal, karenanya umat Islam sepatutnya  berlomba meraih ampunan dari Allah dan surga-Nya di akhirat.

Dari ayat itu juga, kita mendapat pelajaran bahwa akhlak zuhud tidak mungkin diraih kecuali dengan mengetahui hakikat dunia –yang bersifat sementara, cepat berubah, rendah, hina dan bahayanya ketika manusia mencintanya– dan hakikat akhirat –yang bersifat kekal, baik kenikmatannya maupun penderitaannya.

Ada sebuah tulisan menarik tentang zuhud :

KUNCI ZUHUD

Aku tahu rezeki ku tak mungkin diambil orang lain.
Maka hatiku tenang..

Aku Tahu Amalku tak mungkin dilakukan orang lain
maka kusibukkan diriku untuk beramal..

Aku tahu Allah selalu melihatku
Maka aku malu saat Allah mendapatiku sedang bermaksiat

Aku tahu kematian segera menjemputku
Maka kepersiapkan diriku untuk bertemu Rabbku..

Kuncinya adalah mari tingkatkan iman, taqwa serta tawakal kita kepada Allah. Jangan lupa kita terus berusaha, bahkan Allah berfirman "Tidak Akan merubah nasib suatu kaum, sehingga ia merubah dirinya senditi. Maka kunci berusaha menjadi wajib lalu berdo'alah dan serahkanlah segalanya kepada Allah, semoga Allah mencukupkan segala kebutuhan kita, sebagaimana janji Allah dalam surat Ath Thalaq ayat 2-3.

Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah tentu diadakan-Nya jalan keluar baginya dan memberinya rezeki dari "pintu" yang tidak diduga-duga olehnya. Barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, maka Allah akan mencukupkan segala kebutuhannya. (Q.S Ath Thalaq : 2-3)

Subhanallah... Memang islam telah menyiapkan segala solusi hidup kita, layaknya GPS, dijamin hidup kita tidak akan salah arah. Alhamdulillah... ^_^(voa-islam.com/desvan2)

Baca juga : Kunci-Kunci Rizki


latestnews

View Full Version