Jakarta (voa-islam) – Dalam sebuah konferensi pers yang digelar Forum Umat Islam (FUI), Ketua Persahabatan Indonesia-Libya H. Nazri Adlani menegaskan, bahwa pemimpin Libya bukanlah pemimpin yang diktator, seperti yang dikatakan banyak pihak.
“Buktinya, Qaddafi banyak memberikan bantuan dana kepada umat Islam. Kalau pun Qaddafi bertindak tegas, itu cara dia menangani para pemberontak,” kata Adlani yang sering bolak-balik ke Libya itu.
Ketika ditanya, apakah Masjid Muammar Qadafi yang pembangunannya dibiayai oleh Presiden Libya itu akan diganti dari Masjid Muammar Qaddafi menjadi Masjid Az Zikra? Nazri Adlani mengatakan, “Oh tidak. Tidak ada pergantian nama masjid. Itu hanya isu. Sejauh ini hubungan pemerintah Libya dengan Indonesia sangat baik,” jelasnya.
Menurut Adlani, konflik di Libya karena ada intervensi dari pihak luar. Itulah sebabnya oposisi mendapat bantuan militer dari pihak AS dan sekutunya yang tergabung dalam NATO. “Bagaimanapun Qaddafi telah menghasilkan banyak santri para penghafal Al Qur’an,” tukas Ketua MUI ini.
Sementara itu Sekjen FUI KH. Muhammad Al Khaththath mengatakan, yang kita bela adalah membela rakyat Libya, bukan Qaddafi. Terlepas, Qaddafi seorang diktator, FUI mengecam serangan AS dan Nato ke Libya.
Hadir dalam jumpa pers itu antara lain, Bernard Abdul Jabbar, Bernard Abdul Jabbar, KH. Muhammad Al Khaththath, Nazri Adlani (Ketua Persahabatan Indonesia-Libya), dan Alfian Tanjung. ● Desastian