By: Desvanto Rosatyawan
Ironis, Umat Islam yang merindukan kesahihan ala Al Qur'an dan As Sunnah Nabi Muhammad Shalallahu Alayhi Wa Salam nampaknya babak belur disudutkan dan terjadi "character assasination" yang sengaja di desain dan dibuatkan stereotype buruk apabila hidup di negeri demokrasi ini, meski mayoritas umatnya beragama Islam.
Anda masih ingat kasus "kolor ijo"? label ini begitu menakutkan para wanita karena isu pemerkosaan tanpa menjarah harta, ijo sendiri dekat dengan konotasi warna Islam. Kasus ini pun hilang terhembus waktu. Namun secara komunikasi, kesan yang muncul adalah jangan pilih Partai Hijau alias partai islam.
Nah kalo dulu masih menggunakan simbol dan tanda-tanda warna, namun saat ini semakin brutal saja stereotype buruk kepada Islam. Lihat saja di Indonesia, bagaimana stigma buruk disematkan oleh media-media liberal kepada umat Islam yang menginginkan kesalihan hidup, keberpihakan mereka kepada jargon "demokratisasi" sesungguhnya telah menohok umat Islam untuk menanggalkan pakaian taqwa.
Mari simak bersama, apa saja konspirasi dan dagelan yang dimainkan di negeri kita.
Januari - Februari, Lintas Agama Bongkar Kebohongan SBY
Lihat saja, sejak Januari hinga April 2011 ini, isu-isu baru mendeskreditkan umat dan citra Islam selalu ada saja yang "dirilis" oleh kaum liberalis yang sejak jaman penjajahan Belanda sudah ditunggangi oleh Fremasonry Yahudi. Alih-alih ingin membongkar kebohongan Pemerintahan Presiden SBY-Budiono, malah Aktivis Lintas Agama yang di "bunuh karakternya", tidak tanggung-tanggung, langsung tertuju kepada Din Syamsudin yang cenderung islam moderat. Bukan aktivis lain yang cenderung nasionalis atau kristen sekalian. Memang betapa lihainya mereka membuat pengalihan isu untuk menggelembungnya penolakan kepada SBY.
Februari - Maret : Kambing Hitam Umat Islam di Cikeusik dan Temanggung
Belum selesai masalah ini, timbul isu baru lainnya yang lagi-lagi memanaskan politik nasional, mulai dari kasus Ahmadiyah di Cikeusik dan penodaan Islam oleh pendeta di Temanggung yang menyudutkan FPI. Belum jua kasus dan terungkapnya aktor intelektual yang menurut penelusuran tim wartawan dan kontributor bermula pada adanya rapat disebuah rumah oknum jenderal ini. Bahkan Amerika Serikat mati-matian intervensi Indonesia agar tidak melarang Ahmadiyah.
Di Haifah Israel, jemaat Ahmadiyah hidup aman. Tidak mungkin Amerika Serikat dan Israel lindungi Ahmadiyah kalau Ahmadiyah itu tidak menyimpang dari ajaran Islam.
Maret : Densus Latihan Anti Terorisme Teriakkan "Jihad"
Ada lagi yang benar-benar melukai umat Islam, semua atribut Islam benar-benar babak belur dipermainkan Densus 88 Jatim, dalam simulasi penanganan bom di kereta komuter Stasiun Wonokromo, Kamis (24/3), menggunakan simbol ISLAM!!! Dalam latihan antiteroris, Densus 88 benar-benar tak beradab dan tidak menghargai perasaan umat Islam sebagai pemilik suara mayoritas di negeri terbesar ke empat didunia, dan negeri muslim terbesar di dunia. Kecaman datang akibat ulah Densus 88 Polda Jatim yang menggelar simulasi penanganan bom di kereta komuter dari Stasiun Wonokromo ke Stasiun Gubeng hari Kamis (24/3) kemarin. Apa pasal? apalagi kalau bukan pengunaan label pada kotak bom bertuliskan "Jihad Fisabilillah Demi Kebenaran" dan juga menggunakan teriakan takbir dari orang yang digambarkan sebagai teroris yang digunakan Densus 88 Anti Teror dalam simulasi penanganan teroris ini dituding telah melecehkan umat Islam.
kotak bom bertuliskan "Jihad Fisabilillah Demi Kebenaran" dan beradegan takbir dari orang yang digambarkan sebagai teroris yang digunakan Densus 88 Anti Teror adalah penghinaan yang sangat jelas
Maret : Cerita Berseri ala Bom Buku dan Situs PSSI di hack The Soldier of Allah.
Belum usai isu Dewan Revolusi yang akhirnya menguap ditelan waktu, timbul lagi isu baru yaitu teror "Bom Buku" yang lagi-lagi mengatasnamakan Jihad Islam. "Si pembuat bom bukan menarget orang-orang yang dikirimi (paket bom buku) itu. Akan tetapi, tujuannya adalah agar pemuda Pancasila, Liberal, Polisi dan tokoh politik misalnya, kemudian marah. Lalu membenci tokoh-tokoh Islam," kata Munarman. Bom buku juga langsung "menunjuk hidung" Ustadz Jihad Abu Bakar Ba'syir dan Abdullah Sunata. Persidangan belum usai, vonis belum dipalu namun media masa menohok kedua tokoh jihad beda generasi ini. Aneh bukan?
Belum kasus ini kelar, timbul situs PSSI di Hack oleh aktivis Jihad Islam? Tak mempan menyerang Tokoh Lintas Agama yang menyudutkan Din Syamsudin, lalu menuduh ormas Islam cenderung anarkis dan menguapnya dalang Ahmadiyah di kasus Cikeusik dan Pendeta Anarkis di Temanggung, kini hacker bernama "The Soldier of Allah" menyerang situs PSSI dengan menuliskan kalimat-kalimat khas aktivis islam. Kalo ini umat Islam yang melakukannya, ada sedikit kejanggalan yaitu dengan penggunaan back-sound rapper yang berceloteh tentang demokrasi dan terorisme.
Lirik Rap dimulai dengan menyebut sahabat Nabi Ali bin Abi Thalib dan istri Rasulullah Aisyah. si Rapper memulai celotehnya dengan "Sarungkanlah Pedang Ali dan Siti Aisyah ke tempat yang pantas..."
Situs tersebut kini tidak menampilkan halaman seperti biasanya, melainkan gambar yang berisikan pesan khusus. Pada halaman utama situs tersebut hanya menampilkan pesan bertuliskan Khilafah and Syariah The Solution dengan latar belakang bewarna hitam, situs tersebut juga disusupi lirik Rap yang menyerukan sindiran terhadap penguasa yang tidak becus mengatur rakyatnya.
Maret-April : Ribut Internal PKS dan Politikus Video Porno
Yusuf mengingatkan kepada para elit PKS agar tidak sewenang-wenang terhadap dirinya, karena ia mengancam akan membongkar semua tabir kepalsuan dan sejumlah kasus di tubuh PKS. “Saya ini diakui oleh Ustadz Abu Ridho sebagai perutnya PKS yang menyimpan banyak rahasia PKS. Jadi jangan coba-coba macam-macam. Nanti saya muntahkan semua peluru yang saya simpan ini,” ancamnya. Semoga kasus ini mencelikkan semua mata, agar istiqamah menjaga syariat Islam, termasuk syariat poligami. Karena di tangan orang yang tidak bertanggungjawab, syariat poligami tercederai, nampak tercela, kotor dan keji di mata masyarakat awam.
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang mengawini dua perempuan, sedangkan ia tidak bisa berbuat adil kepada keduanya, pada hari akhirat nanti separuh tubuhnya akan lepas dan terputus” (Jâmi’ al-Ushûl, juz XII, 168, hadits nomor 9049). baca juga : Astagfirullah! Poligami 3 Elit PKS Bermasalah, Fasakh dan Langgar Syari'ah?
Umat sudah kesal dengan ribut-ribut internal, eh timbul politkus PKS, Arifinto nonton film porno saat sidang Paripurna MPR/DPR. Label PKS porno akhirnya diributkan seluruh media massa.
Politisi PKS, Arifinto kepergok menonton video porno saat Sidang Paripurna sedang berlangsung. Anggota Komisi V DPR tersebut sedang membuka-buka folder dari tablet. Tak lama kemudian, muncullah video porno tersebut. karena mendapat kiriman email dari seseorang. Tapi dari kacamata fotografer yang menjepret Arifinto, terlihat video tersebut dibuka dari kumpulan dokumen atau folder di dalam tablet. Demikian ungkap M Irfan, fotografer Media Indonesia.
April : Episode Film "?"
Semenjak diluncurkan ke publik, film "?" langsung menyengat umat Islam sebagai kambing hitam, kalangan muda yang masih awam dibidik untuk membenci Islam, mereka disusupi label buruk dalam film "?" ini, kesan sok toleransi ala Hanung, seperti jalan yang menghantarkan umat ini pada sebuah pendangkalan aqidah dan jembatan menuju Neraka. Aroma pluralisme dalam film ”?” terasa begitu menyengat. Stereotype umat Islam yang buruk, dilukiskan Hanung dengan cara pandang yang lebay, tendensius, dan fatal. Setelah Film “Perempuan Berkalung Surban” menuai kontroversi, Sutradara Hanung Bramantyo kembali menggarap film terbarunya yang hanya diberi tanda “?” (tanda tanya). Difilm ke-14 nya tersebut, Hanung menggaet beberapa bintang film muda, seperti Reza Rahardian, Revalina S Temat, Agus Kuncoro, Endhita, Rio Dewanto, Hengky Sulaeman, David Chalik, dan Glenn Fredly. Film ”?” merupakan hasil produksi kerjasama antara Mahaka Picture dan Dapur Film ini, dimana Erick Thohir yang juga pemilik REPUBLIKA sebagai Produser Eksekutifnya, Titien Wattimena (penulis naskah), Tya Subiakto (penata musik), dan Yadi Sugandi (penata fotografi). Untuk lokasi syuting dipilih di kota Semarang, Jawa Tengah.
Di awal-awal film itu, penonton sudah disengat dengan hal yang sensitif, seperti adegan penusukan terhadap seorang pendeta bernama Albertus. Tidak jelas apa motif penusukan yang dilakukan oleh seseorang yang berpenampilan preman tersebut. Meski tidak menunjuk hidung secara langsung, namun ada kesan Hanung hendak menggiring sterotype buruk, seolah yang suka melakukan tindakan anakis datang dari kelompok agama tertentu.
Adegan selanjutnya, tanpa alasan yang jelas pula, sekelompok pemuda Islam bersarung dan berpeci tiba-tiba mencerca seorang keturunan Cina dengan panggilan ”Cino” (menyebut Cina dengan logat Jawa). Dalam film ini, Hanung banyak menggunakan simbolik-simbolik sensasi murahan yang didramatisir, yang berpangkal dari sebuah kemarahan terpendam. Bila Hanung mempersilahkan penonton memberi judul film “?” ini, maka pantas, jika film ini diberi judul “Sang Murtadin”. Anda Setuju???
April : Episode Hipnotis Untuk Jihad??
Janggalnya kasus Hipnotis ibu Muda pegawai honorer Departemen Perhubungan untuk membantu Islam dengan cara Jihad nampaknya tidak ada relevansinya dan sangat jauh dari pergerakan umat Islam yang memang rindu Jihad dalam aktivitas dakwahnya. Cara-cara ini sangat lebay dan gak nyambung. Kami mengamati dan mengikuti pergerakan jihad islam di Indonesia dan mereka ga butuh hipnotis dan dukungan apalagi menculik Ibu-ibu hinga meninggalkan keluarganya. Bahkan lebih aneh, Selama berada di Masjid At-Ta'awwun, Puncak, Bogor, Lian Febriani (26) selalu menyebut-nyebut nama Aisyah yang tak lain nama istri Rasulullah SAW. Wanita misterius tersebut dikatakan Lian sebagai ibu yang pernah memandikannya. Berdasarkan cerita Lian kepada warga sekitar, sosok Aisyah digambarkan sebagai wanita bercadar yang berbadan pendek. Ibu beranak satu itu juga pernah bercerita suatu hari dimandikan di tempat tertentu.
"Dia sering nanya, Ibu Aisyah katanya mau ke sini. Mana?" ucap Iwan menirukan Lian.
Lian Febriani adalah PNS di Bagian Tata Usaha, Direktorat Bandar Udara, Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan yang hilang sejak Kamis (7/4) lalu. Sebelum hilang, Lian dan teman sekantornya sempat makan siang di kantin Kementerian Informasi dan Komunikasi.
Usai makan siang, Lian mengatakan kepada temannya ia akan menemui seseorang di Jl Tanah Abang, Jakarta Pusat. Namun hingga jam pulang kantor Lian tidak pernah kembali ke kantornya. Sejak menghilang, Lian juga tidak pernah menghubungi keluarga maupun rekan sekantornya. Saat ditemukan, ada yang aneh dari kondisi psikologis ibu satu anak tersebut. Dia tak mengenal lagi keluarganya. Termasuk dirinya sendiri. Dia juga mengenakan cadar dan mengaku bernama Maryam.
Bulan MEI ?
Lalu apa yang akan diluncurkan pada bulan Mei? Kita lihat dan mari bongkar setiap konspirasi yang hendak memojokkan islam hingga Pemilu 2014 ini, karena label buruk yang terus menerus ditimbulkan akan berdampak kepada kebencian dan resistensi dari umat Islam sendiri yang akhirnya rakyat yang awam tak ada pilihan lain akan memilih partai terbuka, nasionalis dan terpaksa memilih yang liberal yang sejatinya berafiliasi pada kepentingan asing seperti yahudi dan sekutunya.
Seorang Purnawirawan Jenderal TNI bersuara keras pada kepemimpinan SBY. Selama SBY dan Boediono berkuasa, sistem ekonomi yang dikembangkan Indonesia begitu liberal. Bahkan, lebih liberal dari Amerika Serikat tegas Ketua Badan Pengkajian Persatuan Purnawirawan TNI AD (PPAD), Letjen (purn) Kiki Syahnakri.
Menurutnya, dibandingkan Indonesia, kedua negara di Asia timur seperti Cina dan Jepang lebih serius dalam melindungi agenda dan memperjuangkan kepentingan nasionalnya.Meski China & Jepang menerima dan mengikuti praktik liberalisasi, tetapi juga memproteksi dengan menerbitkan berbagai regulasi yang melindungi kepentingan dalam negerinya.
Letjen (purn) Kiki Syahnakri yang mantan wakil Kepala Staf Angkatan Darat menandaskan, pemerintah kini malah membuka pintu selebar-lebarnya kepada pihak asing untuk menguasai sumber-sumber kekayaan alam di negara ini.
UU 25/2007 tentang Penanaman Modal Asing (PMA) yang memberikan kesempatan kepada pihak asing untuk menguasa sumber daya alam nasional hingga 150 tahun dan menguasai saham hingga 95 persen.
Sinopsis Islam Indonesia?
Lengkap sudah, islam garis keras, kalangan moderat, remaja dan juga dari kalangan partai yang konon islami seperti PKS pun tak luput dari stigmatisasi terstruktural atas label buruk dan pembunuhan karakter Islam ini.
Islam kini tengah diuji dan kembali asing bagi pemeluknya, dan dihalangi bukan oleh orang bule yahudi Belanda yang pura-pura menjadi islam seperti Snouck Hungronje (atau christian snouck hurgronje), melainkan oleh orang islam Indonesia sendiri, bahasanya sama, warna kulitnya sama, makannya sama, sukunya sama tapi ideologinya berhala dan dedikasi pada agama baru, yaitu agama demokrasi yang berhulu pada kepentingan Yahudi Israel, AS, Sekutunya dan kekuasaan yang tidak pro-rakyat Indonesia.
Bagaimanapun juga negeri islam di seluruh bumi ini adalah yang paling kaya sumber daya alamnya jika dibandingkan dengan negeri kafir apalagi yahudi yang numpang hidup di Palestina itu dan di banyak negara lainnya.
Dan isu-isu ini kerap muncul ketika pasar politik kian memanas seperti halnya seperti ini yang disinyalir menjelang Pemilu 2014. Saatnya Ulama dan Pemimpin yang pro-rakyat, bertaqwa kepada Allah dengan sebenar-benarnya taqwa dan amanah yang layak memimpin negeri Islam terbesar di Bumi ini. Jangan mau ditipu oleh pencitraan lagi. Tolak ulama dan penguasa yang sibuk bermain watak dan hanya ngurus citra semata, saatnya kita butuhkan karya nyata dan pemimpin yang berani berpihak kepada rakyat Indonesia.
Ayo bongkar stigma buruk, waspadalah terhadap label dan pencitraan negatif yang mereka sengaja ciptakan kepada Islam!! Anda perlu tau, ada Yahudi dibelakangnya. Mereka mencoba membuat makar kepada Allah dan Umat Islam, maka Allah akan membalasnya, seperti firman Allah "
٥٤. وَمَكَرُواْ وَمَكَرَ اللّهُ وَاللّهُ خَيْرُ الْمَاكِرِينَ
“Artinya : Mereka (orang-orang kafir itu) membuat makar, dan Allah membalas makar mereka. Dan Allah sebaik-baik pembuat makar.” [Ali Imran : 54]
١٥. إِنَّهُمْ يَكِيدُونَ كَيْداً. ١٦. وَأَكِيدُ كَيْداً
“Artinya : Sesungguhnya mereka (orang-orang kafir itu) merencanakan tipu daya yang jahat dengan sebenar-benarnya. Dan Aku pun merencanakan tipu daya pula, dengan sebenar-benarnya.” [Ath-Thariq : 15-16] (voa-islam.com)