Jakarta (voa-islam) – Untuk menghindari konflik horizontal, Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia (PP DMI) bekerja sama dengan Pengurus Pusat Ikatan Jamaah Ahlulbait Indonesia (PP IJABI) akan membentuk Majelis Ukhuwah Sunni-Syiah Indonesia (MUHSININ). Rencananya, Jumat (22 April 2011) besok, akan dideklarasikan di Aula Masjid Istiqlal, Jakarta.
Pada hari yang sama, juga digelar Seminar Sehari bertajuk “Posisi Strateguis Indonesia dalam Menyikapi Konflik Timur Tengah dan Afrika”. Acara akan berlangsung, sejak pukul 9.00-17.00 WIB. Dalam seminar itu akan menghadirkan narasumber, diantaranya: Drs. H. Suryadharma Ali (Menteri Agama RI), Jenderal TNI (Purn) H. Joko Suyanto (Menko Polhukam RI), Prof. Dr. Alwi Shihab (Staff Khusus Presiden RI untuk Timur Tengah), Prof. Dr. KH Said Aqil Siradj (Ketua Umum PBNU), Prof. Dr. KH. Din Syamsudin (Ketua Umum PP Muhammadiyah), Prof. DR. H. Umar Shihab (Ketua MUI), Prof.Dr. Jalaluddin Rakhmat, dan Perwakilan negara-negara sahabat.
Dikatakan Ketua Panitia Deklarasi Majelis Ukhuwah Sunni-Syiah Indonesia (MUHSININ) Yanie Ashiddiqie, maksud diadakan kegiatan ini adalah membentuk wadah silaturahim masyarakat Muslim Sunni-Syiah Indonesia dalam menyamakan persepsiguna membina karakter bangsa melalui gerakan ukhuwah yang bersifat universal.
Majelis Ukhuwah Sunni-Syiah Indonesia adalah salah satu wadah solusi dan mata rantai untuk meredam berbagai macam permasalahan, baik skala nasional maupun internasional.
“Tujuan kegiatan ini untuk meredam konflik horizontal yang bermotif agama, baik skala nasional maupun internasional, terutama yang terjadi di Timur Tengah dan Afrika. Termasuk, mengembangkan semangat kebersamaan ulama-umaro dan masyarakat muslim Sunni-Syiah Indonsia yang bersifat rahmatan lil’alamin.
Dalam deklarasi nanti, akan mengundang utusan dari berbagai ormas Islam dan kepemudaan Indonesia, dan partai politik, antara lain: NU, Muhammadiyah, Persis, DDII, HTI, FPI, FUI, Al Irsyadiyah, Matla’ul Anwar, Al Washliyah, serta dari tokoh lintas agama. ●Desastian