View Full Version
Senin, 09 May 2011

Kontras Medan: Copot Pangdam I/BB Mayjend Leo Siegers!

Jakarta (voa-Islam) –  Kontras Medan dan sejumlah LSM lainnya meminta pertanggungjawaban dari Pangdam I/Bukit Barisan Mayjend Leo Siegers, atas kekerasan yang dilakukan bawahannya terhadap 18 jamaah Masjid Al Ikhlas di Jl. Timor No. 23 eks areal Kantor Hubdam I/Bukit Barisan, Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Medan Timur.

“Copot Pandang I/BB Mayjend TNI Leo Siegers,” kata Koordinator Kontras Sumut Muhrizal Syahputra dalam orasi di depan Kantor DPRD Sumut belum lama ini, Jum’at (6 Mei 2011).

Pihak Kontras Medan telah melaporkan kejadian tersebut kepada Kapolda Sumatera Utara Wisjnu Amat Sastro, Kamis (5 Mei 2011) lalu. Kontras bersama LBH Medan dan Setara Institute mendesak Panglima TNI dan Pangdam Bukit Barisan segera menyelidiki dan menindak pelaku, karena ada dugaan anggota TNI turut serta dalam penyerangan terhadap jemaah masjid yang sedang beritikaf tersebut.

Kali ini, Setara Institute mengecam ulah oknum aparat Kodam I/Bukit Barisan yang melakukan penyerangan terhadap jamaah Masjid Al Ikhlas di Jl. Timor No. 23 eks areal Kantor Hubdam I/Bukit Barisan, Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Medan Timur.

"Aparat Kodam I/BB telah melakukan tindakan kekerasan dan mempertontonkan arogansi kekuasaan terhadap permasalahan yang terjadi dengan masyarakat Muslim di Medan," kata Ketua Setara Institute Hendardi.

Hendardi menilai, pemerintah daerah harus lebih aktif melindungi fasilitas publik yang dibutuhkan masyarakat. Sebab, fasilitas penting yang menyangkut tempat ibadah adalah kebutuhan asasi umat beragama.

“Penggunaan kekerasan terhadap warga harus dimintai pertanggungjawaban. Panglima TNI wajib memberikan sanksi kepada bawahannya di Kodam I/BB yang tidak mengedepankan kepentingan masyarakat Suamtera Utara umumnya, dan khususnya kenyamanan masyarakat Muslim dalam menjalankan ibadah keagamaan,” kata Hendardi.

Jumlah Masjid di Medan Menyusut

Menurut Ketua Umum Forum Umat Islam Sumatera Utara (FUI-SU) Ustadz Sudirman Timsar Zubil, akhir-akhir ini semakin banyak saja masjid-masjid yang dirubuhkan alias dibongkar demi kepentingan “pemborong atau pengembang”. Hal itu, tentu saja sangat memprihatinkan kita umat Islam.

Baru-baru ini,  tanggal 5  Februari 2011 pukul 09.00 WIB, Masjid Al-Ikhlas di Jl.Timur Medan, dibongkar oleh Kodam I/BB guna kepentingan pengembang yang me-ruislag tanah Kodam tempat Masjid Al-Ikhlas berdiri. Hal tersebut bertentangan dengan pernyataan Panglima Kodam I/BB sebelumnya (Brigjen Burhanuddin Amin), yang menegaskan, Masjid Al-Ikhlas tidak akan dibongkar sebelum Pengembang mendirikan Masjid pengganti didekat lokasi Masjid Al-Ikhlas sekarang, yang sama kondisi dan besarnya dengan masjid yang sekarang.

Jamaah Masjid Al-Ikhlas yang mengetahui pembongkaran tersebut langsung menghubungi Mahasiswa-mahasiswa dan Forum Umat Islam  (FUI-SU) serta Elemen Umat Islam lainnya untuk memberitahukan hal tersebut.

FUI-SU dan Mahasiswa serta Elemen Umat Islam lainnya kemudian mendatangi Masjid Al-Ikhlas dan meminta agar Kodam menghentikan pembongkaran Masjid. Ketika itu dapat disetujui oleh pihak Kodam (Aslog Kodam I/BB).

Beberapa upaya telah ditempuh FUI-SU dan sejumlah ormas lslam, antara lain mengadakan aksi unjuk rasa ke DPRD-SUMUT dan  menghimbau seluruh elemen umat Islam untuk memberikan dukungan mempertahankan keberadaan Masjid Al-Ikhlas.

Demi kepentingan pengembang, bangunan Masjid Al Ikhlas  akhirnya rata dengan tanah setelah dirobohkan oleh tiga bulldozer dan becho, sekitar pukul 02.00 WIB. Sementara itu 18 jamaah masjid yang berada didalam masjid mendapat perlakuan kasar dan mengusir paksa mereka kemudian membawanya ke Polresta Medan.

Pjs Kapendam I/BB Mayor TNI Fatimah ketika dikonfirmasi terkait peristiwa perobohan masjid tersebut menjelaskan, pembongkaran masjid sudah melalui proses dialog dan komunikasi yang cukup panjang dengan ormas Islam, MUI dan tokoh agama. “Sebenarnya tidak ada persoalan, karena yang dibongkar adalah asset milik sendiri, yang berada di dalam eks Kesatrian Hubdam /Bukit Barisan,” katanya. ● Desastian


latestnews

View Full Version