View Full Version
Senin, 09 May 2011

Oknum Ormas Islam Dukung Pembongkaran Masjid Al Ikhlas?

Medan (voa-islam)  - Kasak-kusuk beredar terkait pembongkaran Masjid Al Ikhlas – Medan.  Tiga oknum ormas Islam  seperti MUI, FPI dan Gema dikabarkan mendukung Kodam I/Bukit Barisan untuk membongkar keberadaan Masjid yang berlokasi di Jl.  Timor No, 23, Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Medan Timur, Sumatera Utara.

Beberapa mantan FPI Sumatera Utara (Sumut) yang dijumpai voa-Islam di Medan belum lama ini, menyesalkan sikap Ketua FPI Sumut Darma Bakti Ginting yang dianggap menjadi ganjalan perjuangan ormas Islam selama ini. “Akibatnya kami sering berhadapan dengan oknum FPI tersebut. Tolong FPI Pusat menyelesaikan masalah ini, agar perjuangan kami tidak dikhianati,” kata salah seorang eks FPI Sumut.

Terbetik kabar, FPI yang dikomandani Darmabakti Ginting, Zulfikar Hajar (oknum mewakili MUI) dan Masdar Tambusai memprakarsai Pertemuan dengan 40 ormas Islam. Ada nota kesepakatan uang senilai Rp 700 juta yang akan dibagikan kepada ormas Islam yang mendukung pembongkaran Masjid Al Ikhlas tersebut.

Ketika dikonfirmasi atas 40 ormas Islam yang diundang untuk melakukan pertemuan dengan Pangdam I/Bukit Barisan Mayjend Leo Siegers, ternyata ada diantara ormas yang merasa dicatut institusinya. Setelah ditilik satu per satu, menyusut tiga ormas yang turut mendukung relokasi atau pembongkaran masjid tersebut, yakni Darmabakti Ginting (oknum FPI Sumut), Zulfikar Hajar (oknum Ketua Dakwah dan Luar Negeri MUI  Kota Medan), dan Masdar Tambusai (Gema Sumut).

Sumbang Rp. 700 Juta

Seperti dikabarkan sebuah harian di Medan, Komando Daerah Militer (Kodam) I/Bukit Barisan memberikan uang sebesar Rp700 juta kepada sejumlah ormas Islam di Masjid Al-Amin Jalan HM Yamin, Medan. Pemberian uang tersebut bertujuan untuk membantu dalam mengembangkan masjid-masjid yang ada di Kota Medan.

Pemberian uang tersebut disaksikan Zulfikar Hajar, Wakil Walikota Medan Dzulmi Eldin, Kabid Dakwah FPI Sumut Husein Ali Else, camat, tokoh Islam setempat dan para jamaah Masjid Al Amin.

Kasdam I/BB, Brigjen TNI Murdjito, mengatakan pihaknya ingin ikut berpartisipasi dalam pembangunan masjid-masjid yang ada di Medan. “Kami serahkan sepenuhnya kepada organisasi Islam, jika ada hal-hal yang masih dianggap perlu, seperti alat berat, kita akan upayakan semaksimal mungkin,” terangnya.

Dia mengatakan, jika selama ini ada hal-hal yang tidak pas atau sejalan, di sinilah kita mensinergikannya. “Kami berharap uang tersebut dapat membantu dalam mengembangkan masjid-masjid di Medan,” tegasnya.

Sementara itu, Kabid Dakwah FPI Sumut, Husein Ali Else, mengatakan, bersyukur atas bantuan yang diberikan Kodam I/BB. “Ini suatu kebanggan kita, Kodam I/BB membantu mengembangkan masjid-masjid yang ada di Medan,” katanya.

Tokoh Islam setempat Fahrozi Pulungan mengatakan hal yang sama. Menurutnya, sebagai umat Islam kita wajib bersyukur karena masih ada institusi kebangsaan ini yang peduli dengan masjid. “Kita harapkan, tidak hanya memberikan material tetapi juga memberikan spiritual. Bantuan ini juga untuk memaslahatkan masjid. Apa yang diberikan pada hari ini luar biasa,” imbuhnya.

Wakil Walikota Medan Dzulmi Eldin, menambahkan agar bantuan yang diberikan Kodam I/BB dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. “Dengan dana ini, nanti kita diskusikan mau kemana dana ini mau diberikan,” tegasnya.

Bantahan FUI & MUI Sumut

Sementara itu Ustadz Indra Suheri, Ketua FUI , ketika melakukan aksi protes bersama  di DPRD Sumut yang diikuti ribuan utusan dari berbagai elemen Islam menyatakan, bahwa uang 700 juta tersebut bukan berasal dari Kodam  I BB tapi dari PT.GANADAREKSA MULYA yang telah menghancurkan Masjid Al Ikhlas. FUI mengecam sikap sebagian orang yang mengatasnamakan Ormas atau tokoh Islam yang ridha atas pembongkaran mesjid Al Ikhlash.

Ustadz Indra juga menjelaskan, adalah fitnah dan dusta besar bahwa ormas Islam menyetujui pembongkaran masjid tersebut. Ia bersama elemen Islam lainnya akan terus memperjuangkan eksisnya kembali Mesjid Al Ikhlas setelah dihancurkan dengan biadab.

Sekretaris Umum MUI Sumut Prof.DR.Hasan Bakti Nasution mendukung sikap FUI dan elemen ormas Islam lain serta mendoakan semoga pejabat yang ikut melakukan penghancuran mendapat hukum dari Allah. Beliau menegaskan kembali, MUI tidak pernah menyetujui pembongkaran tersebut ataupun mengutus utusan yang seolah-olah menjadi fasilitator damai. “Sikap MUI tegas. Kami menolak penghancuran masjid, karena keberadaan masjid di tanah tersebut adalah wakaf,” kata Prof.Hasan Bakti.

Sebagaimana dimaklumi, Masjid Al Ikhlash adalah mesjid yang kesekian kali dihancurkan keberadaannya di Sumatera Utara. Sebelumnya , Masjid di Tapanuli Utara dan Asahan juga dibakar juga di kota Medan, beberapa dihancurkan untuk kepentingan bisnis. Astaghfirullah Al ‘Adzhim.

Ketika voa-Islam mengkonfirmasi seputar dukungan oknum Ketua DPD FPI Sumut yang telah merusak nama baik FPI, Ketua DPP FPI bidang Nahi Mungkar, Munarman, menegaskan, FPI Pusat akan mencari bukti, bukan sekedar omongan. Diantara  yang ngomong, apakah ada yang melihat dan menyaksikan soal duit tersebut?

Yang jelas, DPP FPI sudah mengetahui kabar “miring” Ketua FPI Sumut. Kabarnya, sedang diproses. “Saat ini, DPD FPI Sumut sudah dipanggil resmi oleh DPP untuk memberikan keterangan dan pertanggungjawabannya sebanyak dua kali, tapi selalu mangkir,” kata salah seorang petinggi DPP FPI lain yang dikonfirmasi. (Desastian/AB)


latestnews

View Full Version