View Full Version
Selasa, 10 May 2011

Ungkap Judi Gaya Baru, Kantor Harian Orbit Medan Diserang

Medan (voa-islam) - Dunia pers kembali terancam oleh tindakan premanisme. Diduga tidak senang dengan pemberitaan sebelumnya, sekelompok orang yang disinyalir suruhan PT Wahana Dewanta Mandiri (WDM) secara brutal menyerang kantor redaksi Harian Orbit Selasa (3/5) malam sekitar pukul 22.20 WIB.

Tidak hanya melakukan pengrusakan, sekelompok orang tak dikenal (OTK) berjumlah kurang lebih dari 20 orang, juga diduga melakukan penganiayaan serta perampasan. Tiga orang karyawan Harian Orbit, masing-masing Ramli, Mauli (keduanya loper koran)  serta Abdul Rasyid (Redaktur Kota) mendapat pukulan dari pelaku penyerangan. Sementara  handphone milik Pemimpin Redaksi Harian Orbit dan dua orang karyawan juga raib saat penyerangan berlangsung.

Informasi terakhir yang didapat harian Orbit hingga Kamis (5/5) pelaku penyerangan telah berhasil diamankan pihak kepolisian. Sebanyak 9 orang pelaku diamankan di Polsek Medan Barat dan sebanyak 10 orang pelaku di Polresta Medan. Dari keterangan pelaku, mereka mengaku melakukan penyerangan atas suruhan Dirut PT WDM, Lamsar.

Usai melakukan penganiayaan, salah seorang penyerang berbadan tegap masuk ke ruang redaksi. Kesal tak berhasil menemui Pemimpin Redaksi maupun jajaran redaksi lainnya yang lebih dulu menyelamatkan diri, OTK menyikat handphone milik Pemred yang tertinggal di meja kerjanya.

Aksi penyerangan diduga melibatkan oknum TNI dari Kodam I Bukit Barisan (BB). Sebab, usai melakukan penyerangan, sekitar pukul 24.00 WIB seorang oknum yang mengaku berpangkat Letnal Kolonel (Letkol) bertugas I Kodam I BB datang langsung ke kantor Harian Orbit dengan marah-marah seraya mengatakan, “Berita kalian tidak benar.”

Diduga oknum TNI Kodam I BB itu ikut memback up indikasi praktik perjudian berkedok menjual produk yang dikelola PT. WDM. Menanggapi dugaan keterlibatan onkum TNI dalam aksi penyerangan dan pengrusakan itu, Pemimpin Umum Harian Orbit. Mahsin SH akan menghadap Panglima Daerah MIliter (Pangdam) I BB Mayjend TNI Leo Siegers SIP untuk menyampaikan indikasi keterlibatan bawahan di jajarannya dan berharap menindak tegas oknum anggotanya tersebut.

Penyerangan yang dilakukan secara tiba-iba, rupanya terkait ketidaksenangan mereka atas pemberitaan sebelumnya, yang menekankan pihak kepolisian harus usut PT WDM yang terindikasi judi gaya baru. Dalam pemberitaan itu, disinyalir seorang bandar judi berinsial LS membuka praktik perjudian dengan cara menjual produk yang beraroma judi. Parahnya, produk berbau judi itu diresmikan di Wisma Benteng, Medan.

Modusnya, PT WDM tersebut menjual sebuah produk yang harganya berbeda dengan harga umumnya di pasaran. Contoh penjualan teh kotak yang biasanya dijual Rp 2 ribu per kotak. Pembeli diharuskan membeli produk di atas Rp. 2 ribu per kotak, tergantung dengan digit nomor tebakan yang disediakan pihak perusahaan yang menjual produk tersebut. (Desastian/Kontras/Orbit)


latestnews

View Full Version