Medan (voa-islam) - Selasa (3/5) malam sekitar pukul 22.20 wib, Puluhan orang berbadan tegap mendatangi kantor redaksi harian orbit Jalan TA Hamzah nomor 46 Medan. Dengan beringas mereka masuk ke ruangan kerja lantai bawah redaksi harian Orbit yang didalamnya terdapat salah seorang redaktur kota (Rasyid), seorang layouter (anshari), serta tiga orang karyawan. Tiga orang karyawan (Mauli, Ramli dan Suhendri) berupaya ramah dengan menanyakan maksud kedatangan sekelompok orang tersebut.
Namun kebrutalan pelaku tak terbendung. Dimulai dengan menghancurkan meja yang ada di ruang tamu. Pelaku dengan nada mengancam mempertanyakan siapa wartawan yang membuat berita tentang dugaan modus baru perjudian yang dilakukan PT WDM.
Pelaku dengan brutal juga mempertanyakan keberadaan pemimpin redaksi Harian Orbit. Redaktur Kota Rasyid yang tak mau menjawab pertanyaan pelaku, langsung dianiaya dengan beberapa pukulan. Namun rasyid berusaha menghindari tanpa perlawanan.
Sementara Anshari juga mendapat pukulan telak dari pelaku penyerangan. Kepala layouter itu sempat mendapat pukulan bertubi-tubi dari pelaku penyerangan. Sedangkan tiga orang karyawan, terutama Ramli, disekap lalu dipukuli berkali-kali hingga bibir dan mulutnya mengeluarkan darah.
Tak puas dengan perbuatan itu, pelaku berbondong-bondong naik ke lantai atas tempat para redaktur kerja sehari-harinya. Namun dikarenakan adanya informasi penyerangan dan mendengar beberapa kali kegaduhan, beberapa redaktur dan layouter terlebih dulu bersembunyi naik ke lantai tiga dan keluar dari ruang gedung dari atas.
Disinilah handphone milik pemimpin redaksi tersebut hilang. Sebab saat berusaha menyelamatkan diri naik ke lantai tiga kantor Harian Orbit, Pemimpin redaksi meninggalkan handphone tersebut di meja kerjanya.
Tidak menjumpai satu orang pun di lantai dua, para pelaku belum juga puas. Mereka turun ke lantai bawah serta kembali menganiaya redaktur kota yang sedari tadi memang berada di bawah. Setelah itu para pelaku pergi meninggalkan lokasi kejadian.
Tak lama setelah itu, pukul 23.00 WIB aparat kepolisian dari sektor Medan barat mendatangi TKP. Polisi melakukan olah TKP. Dua unit LCD komputer yang hancur, meja yang rata dengan lantai serta beberapa barang yang rusak langsung dibawa ke mapolsek Medan Barat untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Di tengah-tengah keramaian di TKP, sekitar pukul 23. 30 WIB tiba-tiba salah seorang yang mengaku oknum TNI Kodam I BB berpangkat Letkol Iswan Baldi, berbicara pada keramaian tersebut. Salah seorang wartawan Harian Orbit yang mendengar pernyataan Iswan langsung menanyakan asal muasal Iswan.
Iswan secara tegas dan meyakinkan menyatakan dia merupakan ‘orang dalam’ PT WDM berpangkat Letkol dari Kodam I BB yang sudah berkordinasi dengan ‘orang Poldasu’ dan juga sudah berkordinasi dengan ‘orang polresta medan’. Iswan mengungkapkan dirinya yang akan menanggung semua kerugian dan peralatan yang hancur di redaksi Harian Orbit. Dengan fakta itu, disinyalir Iswan membackup PT WDM tersebut.
Sedangkan Harian Orbit melalui Wakil Pemimpin Umum Maruli Agus Salim Siregar bersama para korban penganiayaan, pada malam itu juga langsung melaporkan kasus itu ke Mapolsek Medan Barat. Bersama dengan sejumlah barang bukti untuk pendalaman pemeriksaan. Selepas menerima laporan, malam itu juga aparat kepolisian dari Polsek Medan Barat dan Polresta Medan langsung mengamankan 19 orang terkait penyerangan tersebut. (Desastian)