JAKARTA (voa-islam.com) – Di balik sensasi perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Israel ke-63 di Jakarta, ternyata memiliki motif cari uang.
Setelah gagasan perayaan HUT Kemerdekaan Israel ke-63 yang diunggah di situs indonesianchristian sejak tanggal 9 April 2011 menghebohkan publik, Samuel Dahana alias Unggun Dahana membuka kedoknya, bahwa ia sedang berusaha mencari uang.
Di account facebook miliknya, Kamis (12/5/2011) Samuel yang jemaat Gereja Kristen Jawa di Bandung itu berterus terang menggalang dana kepada para simpatisan Kristen pro Israel dengan kalimat yang membawa-bawa nama Tuhan sbb:
“Shalom saudaraku, bagi yang ingin MEMBERKATI dan DIBERKATI, silahkan memberkati melalui Rekening BCA 1981953784. Terimakasih. Tuhan Memberkati.”
Mengemis dengan bahasa yang halus itu tentu saja sangat aneh dan tidak masuk akal. Pasalnya, dalam wawancaranya kepada wartawan pada hari yang sama, Samuel menyatakan bahwa perayaan HUT Israel yang digagasnya itu hanya akan diikuti segelintir orang. “Saya ingin merayakan secara sederhana, paling sekitar 5-10 orang saja,” ujar Samuel yang mengaku bekerja sebagai konsultan migas itu.
Seremonial yang digagas pun sangat sederhana, hanya upacara pengibaran bendera Israel, menyanyikan lagu kebangsaan Israel "HATIKVAH,” doa pujian, dan ramah tamah.
Untuk acara pengibaran bendera dan nyanyi-nyanyi yang hanya diikuti maksimal 10 orang, bisa-bisanya Samuel Dahana mengemis secara terbuka kepada kominitas “Pengikut Kristus Pendukung Israel?” Apakah pengibaran bendera Israel dan menyanyikan lagu kebangsaan Israel sangat mahal harganya, sehingga gaji Samuel Dahana sebagai konsultan migas itu tidak cukup untuk membiayai HUT Israel? Aneh-aneh saja ulah ketua komunitas Pengikut Kristus Pendukung Israel ini! [taz]