JAKARTA (voa-islam.com) – Bantahan Panji Gumilang bahwa dirinya tak pernah bergabung dengan Negara Islam Indonesia (NII) mulai terungkap kebohongannya. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Ansyaad Mbai blak-blakan menyebut Panji Gumilang memiliki posisi pucuk di NII KW 9.
Pernyataan yang mengejutkan itu disampaikan Ansyaad di hadapan para anggota Komisi VIII DPR RI, Rabu (18/5/2011). Ansyaad dalam pertemuan itu duduk bersebelahan dengan Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali (SDA). Otomatis, pernyataan Ansyaad itu melunturkan pengakuan Panji Gumilang kepada SDA bahwa dirinya tidak pernah masuk NII manapun, termasuk NII KW 9.
Ansyaad mengatakan, BNPT sudah sering dikunjungi oleh menteri-menteri NII. Baik itu yang sudah lama berhenti, maupun yang masih aktif menjadi anggota NII. Dalam kunjungan tersebut, Ansyaad menerima laporan jika Panji Gumilang itu adalah ketua NII KW (Komandemen Wilayah) 9. "NII KW 9 ini ya NII," tegas purnawirawan jenderal polisi bintang dua itu.
Titik mula keterlibatan Panji Gumilang di NII adalah ketika ia dilantik oleh Adah Djaelani menjadi ketua NII KW 9 pada tahun 1993. Panji ketika itu juga dikenal dengan sebutan Abu Toto Abdus Salam. Saat itu, selain Adah Djaelani, NII juga digerakkan oleh Abdullah Sungkar dan Ajengan Masduki. Dalam perkembangan selanjutnya, terjadi perpecahan antara Abdullah Sungkar dan Ajengan Masduki yang melahirkan Jamaah Islamiyah (JI).
Meski berani memastikan Panji Gumilang sebagai Ketua NII KW 9, anehnya sampai saat ini BNPT tidak menindak pemimpin Ma’had Al-Zaytun itu, padahal korban NII terus berjatuhan dan meresahkan. Ansyaad berkilah bahwa landasan hukumnya masih lemah. Upaya membentuk Negara Islam di Indonesia, masih belum menyentuh tindakan makar. Untuk itu, dalam forum kemarin, Ansyaad meminta ada undang-undang baru atau amandemen dalam UU Tindak Pidana Anti Terorisme. "Intinya bisa menangkap sebelum gerakan radikalisasi itu muncul ke permukaan," tandasnya.
Selain itu, Ansyaad juga meminta kepada dewan untuk menghadirkan orang-orang yang masih aktif atau sudah mundur dari NII. Termasuk juga menghadirkan Panji Gumilang ke Senayan. Ansyaad menjelaskan, para anggota NII yang masih aktif siap bersaksi asalkan ada jaminan keamanan dari negara.
Di antara orang-orang NII yang sudah "akrab" dengan BNPT adalah pimpinan militer NII yang berkedudukan di Jakarta dan Bekasi. Selain itu, Ansyaad mengatakan orang-orang yang bertugas mengumpulkan emas hingga berton-ton juga masih ada. "Termasuk disetorkan ke siapa harta tadi, juga masih ada," tantang Ansyaad. Ansyaad menjelaskan, beberapa oknum di NII juga terlibat aksi terorisme di tanah air. [taz/jpn]