JAKARTA (voa-islam.com) — Ustadz Abu Ustadz Abu Bakar Ba'asyir membantah pernyataan pihak kepolisian bahwa dirinya mengenal M Syarif, pelaku bom jibaku di komplek Mapolresta Cirebon, pada 15 April lalu dan menilai pernyataan Polri yang mengait-ngaitkan dirinya dengan aksi tersebut sebagai fitnah dan tidak berdasar.
"Itu ngawur, Saya nggak kenal Syarif," kata Ustadz Ba'asyir sebelum sidang atas dirinya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (25/5/2011).
Amir Jemaah Anshorut Tauhid ini juga mengatakan isu yang disebarkan bahwa ia mengenal pelaku bom bunuh diri di Mapolresta Cirebon adalah fitnah besar. "Itu fitnah, polisi itu anteknya amerika, saya belum diminta keterangan oleh polisi," ucapnya.
Ustadz Ba'asyir dimintai tanggapan mengenai pernyataan Polri bahwa ia pernah membaiat Syarif di Tasikmalaya tahun 2008. Setelah itu, menurut Polri, Syarif bergabung dengan JAT wilayah Cirebon.
..Itu fitnah, polisi itu anteknya amerika, saya belum diminta keterangan oleh polisi..
Namun, Ustadz Ba'asyir mengaku tidak tahu apakah Syarif pernah ia baiat atau tidak. Ia juga mengaku tidak tahu apakah Syarif adalah anggota JAT wilayah Cirebon. Ustadz Abu Bakar Ba'asyir hanya mengakui, semua calon anggota terlebih dulu dibaiat sebelum bergabung dengan JAT. "Itu ada aturannya di Islam," katanya.
Menurut Ustadz Abu Bakar Ba'asyir, jika memang benar Syarif adalah anggota JAT, tindakan meledakkan diri itu adalah tindakan pribadi, bukan atas nama JAT. "Itu pribadi. Saya sudah katakan, caranya itu ngebom masjid tidak betul," katanya.
Sementara itu, kordinator Tim pengacara ustadz Ba'asyir Ahmad Michdan mengatakan, JAT wilayah Cirebon telah lama dibekukan JAT Pusat di Solo, Jawa Tengah. Namun, tak dijelaskan alasan pembekuan. "Sumber informasi yang diterima Polri sangat memprihatinkan," kata Michdan. (mb/kps,inl)