JAKARTA (voa-islam.com) - Peserta Konferensi Internasional Al-Aqsa “The Chaliphate as the Solution to the Crises of Moslem and to Liberate Al-Aqsa Mosque”, di Jakarta, 23 Juli 2011 M. mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam Sidang Umum PBB September mendatang untuk mengesahkan kemerdekaan Palestina.
Desakan yang tertuang dalam “Deklarasi Jakarta untuk Pembebasan Masjid Al-Aqsha dan Kemerdekaan Palestina” dibacakan Ketua Sidang, Agus Sudarmaji, mengingat Palestina, hingga saat ini masih menjadi satu-satunya negara di dunia ini yang masih dalam cengkeraman penjajahan Zionis Israel.
“Segala aktivitas penjajahan jelas-jelas bertentangan dengan kaidah agama, dan bertentangan dengan hak-hak asasi dan kedaulatan suatu bangsa, serta melawan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia Geneva”, ujarnya.
Dalam sidang yang dihadiri lebih dari tiga ratus tokoh mewakili para ulama, pemimpin organisasi Islam, cendekiawan, para pemimpin politik, dan jurnalis, dari Indonesia, Palestina, Malaysia, Filipina, Sudan, Yaman, Amerika, dan Cina, peserta konferensi juga mendesak PBB agar menerima Palestina sebagai anggota PBB.
“Jangan ada sabotase atau makar yang dapat menggagalkan proklamasi Palestina merdeka,” ujar Agus, dikuti teriakan “Allahu Akbar” dari seluruh peserta sidang.
Desakan lainnya, menindaklanjuti Bali Commemorative Declaration sebagai hasil Konferensi Tingkat Menteri Gerakan Non Blok ke-16, 23 –27 Mei 2011 di Bali, agar Zionis Israel segera membebaskan tahanan politik Palestina.
Guna mendukung langkah konkret hasil siding, peserta konferensi mengajak seluruh umat Islam di dunia untuk terus memberikan dukungan terhadap perjuangan pembebasan Masjid Al-Aqsa dan kemerdekaan Palestina dari cengkeraman penjajahan Israel, menggalang persatuan dan kesatuan umat Islam, serta menegakkan sentral kepemimpinan Khilafah.
Hadir sebagai narasumber dan penandatangan konferensi, Syeikh Muhyiddin Hamidy (Imaam Jama’ah Muslimin Hizbullah), Syeikh Mahmoud Shiyam (Mu’assasah Al-Quds Yaman), Syeikh Hani Rafiq Awwad (Jami’ah Al-Islamiyah Gaza), Syeikh Ahmed Al-Mogtaba Bannga (Internastional Islamic University), Syeikh Yakshyallah Manshur (Ma’had Al-Fatah Al-Islamy Jakarta), Prof Ali Panda (Mindanao University Filipina), dan Agus Sudarmaji (Aqsa Working Group Jakarta). Allahu Akbar!! [Agus Sudarmaji]