View Full Version
Kamis, 25 Aug 2011

Komunitas Muslim Irian di Bekasi Khatam Al-Quran Sebanyak 217 Kali

Jakarta (voa-islam) – Mendekati Lebaran Hari Raya Idul Fitri, Komunitas Muslim Nuuwar atau Papua yang terhimpun dalam Yayasan Al Fatih Kaaffah Nusantara (AFKN) terlihat bersuka-cita, meski mereka tidak pulang ke kampung halamannya nun jauh di kawasan Indonesia bagian timur, Papua, dikarenakan faktor biaya yang sangat tinggi. Untuk lebaran saja,minimal harus mengeluarkan kocek Rp. 15 juta, hanya untuk tiket pulang pergi.

“Sejak datang Ramadhan, Komunitas Muslim Papua mengisi bulan suci ini dengan bertadarus Al Qur’an.  Ramadhan tahun ini sungguh luar biasa, para santri asal Papua telah mengkhatami Al-Qur’an sebanyak 217 kali. Setiap santri yang hafizh, masing-masing membaca Al Qur’an sebanyak satu juz, tentu disertai dengan tajwidnya,” kata Presiden AFKN, Ustadz Fadzlan kepada voa-islam saat acara buka bersama, kemarin.

Perlu diketahui, Komunitas Muslim Papua ini terdiri dari para santri-santriwati binaan AFKN yang dipimpin oleh Ustadz Fadzlan Garamatan. Mereka adalah para santri yang mendapat beasiswa dari para donatur untuk menimba ilmu di beberapa pesantren dan perguruan tinggi di wilayah Jadebotabek, bahkan di luar Jawa.

“Di luar Ramadhan, para santri belajar di pondoknya masing-masing. Namun, dikarenakan tidak pulang kampung, para santri tersebut berkumpul di Bekasi dengan saudara-saudaranya asal Papua. Di Bekasi inilah, kami menyebutnya Kampung Ramadhan. Maka, begitu Ramadhan usai, para santri akan kembali ke pondoknya masing-masing untuk belajar.

Sejak AFKN berdiri, komunitas Muslim Papua meyakini, bahwa Bekasi adalah tempat hijrah mereka.  Bermarkaz di Jl. Anyelir Barat I Blok J4 No. 10, Pondok Hijau Permai – Bekasi, mereka berbaur dengan warga sekitar tanpa ada yang merasa terganggu. Jika melihat suasana “Kampung Ramadhan” di komplek perumahan tersebut, serasa berada di Papua. Nampak santri-santriwati berkulit hitam dibalut busana muslim, begitu uniknya.

“Saat ini ada 5.800 santri binaan AFKN. Adapun yang mengikuti kegiatan di Kampung Ramadhan ada sekitar 950 santri. Tahun ini, AFKN telah mewisuda 40 orang santri, dan 87 santri yang telah menyelesaikan studinya, telah kembali ke kampung halamannya di Papua. Di sana, mereka menjadi da’I, atau dokter, guru, camat, dan pejabat pemerintahan yang juga mubaligh,” kata da’I berjenggot lebat ini.

AFKN Menerima Bantuan

Ustadz Fadzlan berharap, 9.000 santri asal Irian menjadi hafizh Al-Qur’an. Bahkan, kami anak-anak Muslim Irian yang setia dengan NKRI sangat merindukan Indonesia bagian Timur, khususnya Papua, menjadi Serambi Madinah, yang mengawal Indonesia menuju kedamaian dan kesuksesan.

Dalam buka bersama di Markaz AFKN kemarin, Ustadz Fadzlan menerima bantuan dari Pengurus Masjid As-Syakirin, Pondok Bambu, Jakarta Timur, dalam hal ini diserahkan langsung oleh Ketua Yayasan Pembina Da'wah Islam Asy-Syakirin, Drs. H. Ali Anshori AS.

Bantuan tersebut berupa Dana Infaq Peduli Muslim Pedalaman Papua sebesar Rp. 34.840.000. Kemudian, pakaian layak pakai dan pakaian baru, mesin jahit, serta peralatan mandi, seperti sabun mandi, pasta gigi, sikat gigi, shampo, hingga sabun cuci. Bantuan ini dimaksudkan untuk mendukung dakwah AFKN baik di Nuuwar (Irian) maupun di Bekasi.

Insya Allah, pada tanggal 2-8 syawal nanti, AFKN akan melaksanakan kegiatan Syawal Motivation Training yang rencananya diadakan di Villa Baladegana, Cisarua-Bogor,” ujar Ustadz Fadzlan yang dikenal dengan julukan Ustadz Sabun Mandi. (Desastian)

 


latestnews

View Full Version