JAKARTA (voa-islam.com) – Wikileaks mengutip pernyataan Yenny Wahid bahwa FPI adalah tangannya polisi karena didanai oleh polisi. Dengan logika yang sama, FPI menuding balik putri Presiden Gus Dur itu sebagai antek Zionis, Amerika dan Australia karena Wahid Institute didanai oleh Zionis, Amerika dan Australia.
Wikileaks kembali berulah dengan bocoran sejumlah dokumen rahasia Amerika Serikat yang terkait dengan Indonesia. Kali ini yang jadi korban bocoran Wikileaks adalah ormas Front Pembela Islam (FPI).
Dalam bocoran terbarunya, Wikileaks mengungkap kawat diplomatik Kedutaan Amerika Serikat di Jakarta tertanggal 19 Februari 2006, yang menyebutkan FPI didanai oleh polisi dan dekat dengan anggota Badan Intelijen Negara (BIN).
Disebutkan Wikileaks, dalam telegram di akhir 2006 disebutkan bahwa Yenny Wahid, putri mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), mengatakan bahwa para pensiunan jenderal selama ini membantu dan mendanai FPI, di antaranya mantan Kapolda Metro Jaya Nugroho Djajusman. Disebutkan bahwa para donatur FPI itu telah "menciptakan monster" yang sekarang menjadi independen dan tidak merasa terikat kepada para donatur mereka sebelumnya.
"Walaupun siapa saja yang memiliki uang dapat menyewa FPI untuk kepentingan politik, namun tidak ada seorang pun di luar FPI bisa mengontrol Habib Rizieq yang kini menjadi bos bagi dirinya sendiri,” ungkap bocoran telegram rahasia tersebut.
Menanggapi bocoran yang mengutip pernyataan Yenny Wahid tersebut, Ketua DPP FPI Munarman SH menasihati agar Yenny Wahid tahu diri, karena selama ini Yenny menerima dana dari Zionis dan Amerika.
“Saya rasa Yenny Wahid harus berkaca, Wahid Institute itu dapat dana dari siapa? Wahid Institute itu khan dapat dana dari luar negeri,” ujar Munarman di Jakarta, Senin siang (5/9/2011).
Jika FPI dituding sebagai attack dog-nya polisi karena dianggap menerima dana dari polisi, Munarman balik menuding Yenny Wahid sebagai antek Zionis dan Amerika karena Wahid Institute yang dipimpinnya menerima dana dari Zionis dan Amerika.
“Dengan menggunakan logika dia, logikanya Yenny Wahid, FPI dapat dana dari polisi, berarti FPI tangannya polisi. Lantas kalau Wahid Institute dapat dana dari Zionis, dari Amerika, berarti dia anteknya, karena Zionis anteknya Amerika. Ini logika dia yang kita pakai,” tukasnya. “Logika dia khan begitu, bukan berarti saya membenarkan. Maka artinya, Wahid Institute adalah anteknya Zionis! Wahid Institute anteknya Asia Foundation. Wahid Institute anteknya Australia Aids. Karena dananya semua dari situ. Itu saja, logika yang mereka gunakan juga bisa digunakan ke mereka,” tambahnya.
Tak mau asal tuduh, Munarman memaparkan persamaan suara Wahid Institute dengan opini Zinonisme Internasional. “Dengan demikian, kalau mereka adalah anteknya Zionis, maka tidak ada Zionis yang setuju dengan gerakan Islam. Makanya, Yenny Wahid ikut bersuara apapun juga, kalau Zionisme internasional bersuara. Karena dia adalah antek dari Zionis itu sendiri. Ini logika yang dia pergunakan sendiri!” tegas Munarman. [taz/ahmed widad]