View Full Version
Rabu, 28 Sep 2011

Forum Intelektual Muslim: Meraih Kesejahteraan dengan Syariah & Khilafah

BOGOR (voa-islam.com) – Hizbut Tahrir Indonesia DPD 2 Kabupaten Bogor kembali mengadakan Forum Intelektual Muslim (FIM) ke-6 dengan tema “Raih Kesejahteraan Dengan Syariah dan Khilafah” di ruangan Papandayan Hotel Pangrango 2 Bogor, Ahad 25/09/2011. Acara yang dimulai tepat pukul 08.30 WIB dihadiri 56 peserta yang terdiri dari tokoh intelektual hingga cendekiawan. Para peserta intelektual muslim yang di antaranya bergelar professor dengan berbagai profesi keilmuannya sangat antusias mengikuti acara ini untuk menggali informasi mengenai konsep Sistem Islam dalam menyejahterakan dunia.

Forum Intelektual Muslim yang diselenggarakan secara rutin pada setiap bulannya pada kesempatan ini menghadirkan pembicara Dr. Arim Nasim, M.Si.,Ak (Direktur PKPEI –FPEB  Universitas Pendidikan Indonesia) beliau menguraikan, “Kesejahteraan dalam pandangan Islam muncul dari peradaban Islam, tanpa ada peradaban islam tidak mungkin ada kesejahteraan,” paparnya.

Sementara itu beliau juga menjelaskan tentang kegagalan sistem kapitalisme yang diterapkan sekarang ini dengan dibuktikan adanya fakta bahwa melalui Laporan Global Hunger Index (GHI) yang dibuat oleh International Food Policy Research Institute menyebutkan bahwa sepanjang tahun 2010 terdapat 1 miliar penduduk dunia yang mengalami kelaparan. Tingkat kelaparan di 25 negara bahkan sudah mencapai level ekstrim, sementara untuk negara lainnya masuk level serius. Adapun di Indonesia menurut BPS penduduk miskin masih sangat tinggi mencapai 32,03 juta orang. Padahal Indonesia memiliki potensi kekayaan alam yang melimpah ruah seperti sektor tambang meliputi potensi minyak (9.746,40 juta barel), gas (176,60 triliun kubik), batu bara (145,8 miliar ton), emas (1.300 ton), potensi hutan Indonesia yang saat ini hasil hutan diperkirakan sebesar US$ 2.5 miliar, selain itu terdapatnnya potensi laut yang diperkirakan dari sektor kelautan diperoleh sebesar US$ 82 miliar dengan asumsi 1 $ sebesar Rp 10.000. Artinya, dari potensi laut dapat dihasilkan pendapatan sebesar Rp 820 triliun.

Lalu mengapa Indonesia yang memiliki kekayaan alam melimpah ruah tidak berkorelasi dengan kesejahteraan rakyat Indonesia?. Itu semua diakibatkan oleh penerapan sistem Kapitalisme sebagai sebuah ideologi sekuler sehingga telah menghilangkan peran agama dalam pengaturan ekonomi, dari sinilah kemudian muncul paradigma yang salah yang membangun sistem ekonomi kapitalis. karena itu melihat fakta tersebut maka sistem kapitalisme hanya untuk menyengsarakan rakyat. Berbeda halnya dengan sistem Islam yang akan menjamin kesejahteraan sejak manusia lahir di dunia hingga akhirat nanti.

Karena itu beliau menyerukan kepada para intelektual muslim untuk melakukan perubahan, adapun perubahan akan terjadi bila terpenuhi tiga hal: Pertama, muncul kesadaran fakta yang rusak. Kedua, Ada bayangan sistem penggantinya. Ketiga, ada gerakan untuk perubahan tersebut.

“Perubahan tersebut harus sesuai dengan manhaj Rasulullah untuk kehidupan yang lebih baik. Karenanya peran intelektual muslim yang dibutuhkan saat ini adalah melakukan upaya penyadaran umat secara terus menerus untuk mewujudkan kembali peradaban islam melalui tegaknya syariah dan khilafah serta terlibat langsung dalam upaya melakukan perubahan (agent of change),” tegasnya. [Andi Perdana]


latestnews

View Full Version