Hal itu diungkapkan Ketua MUI Solo Prof Dr Zainal Arifin menanggapi adanya insiden peledakan bom di depan Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton Jebres, Ahad (25/11/2011).
Prof Zainal menjelaskan, meski Solo diguncang dahsyatnya pemberitaan bom di depan gereja, MUI Solo tidak akan menyurutkan kajian terhadap buku “Kritik, Evaluasi dan Dekonstruksi Gerakan Deradikalisasi Aqidah Muslimin di Indonesia.” Buku terbitan MUI Solo ini mengkritisi acara Halaqah BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme). Bahkan MUI Solo sudah menyiapkan agenda bedah buku di sejumlah kota besar seluruh Indonesia.
Menurutnya, sosialisasi dan kajian buku terbitan MUI Solo itu perlu dilakukan untuk meluruskan penafsiran dari pihak BNPT yang seenaknya dalam menafsirkan ajaran Islam. “Segala sesuatu kalau diagnosa dan obatnya itu salah, maka penyakit juga tidak akan bisa sembuh,” ujarnya kepada voa-islam.com di rumahnya, Laweyan Solo.
Dalam dua bulan terakhir, MUI Solo aktif mengadakan acara bedah buku “Kritik, Evaluasi dan Dekonstruksi Gerakan Deradikalisasi Aqidah Muslimin di Indonesia” di berbagai kota-besar yang dulu dijadikan BNPT sebagai ajang Halaqah Penanggulangan Terorisme. [taz/Fujamas, FAI, Bekti Sejati]