View Full Version
Senin, 03 Oct 2011

Pejuang Islam Sandera Polisi dan Pejabat Kota di Irak Barat

BAGHDAD, IRAK (voa-islam.com) -  Pejuang Islam yang menyamar sebagai polisi menghambur ke sebuah kantor polisi di Irak barat pada Senin (03/10/2011), melepaskan tembakan dan meledakkan rompi bahan peledak sebelum mengambil sejumlah orang sandera, termasuk seorang walikota, para pejabat Irak mengatakan.

Tentara Irak mengepung kantor polisi di kota al-Baghdadi, sekitar 200 kilometer barat Baghdad di provinsi Anbar, kata wakil gubernur provinsi, Dhari Arkan. Tidak jelas berapa banyak orang yang ditahan di dalam kantor polisi tersebut, atau apakah para penyerang telah membuat tuntutan.

Para penyerang masuk ke kantor polisi mengenakan seragam polisi untuk menyamarkan diri mereka dan segera melepaskan tembakan setelah masuk, pejabat polisi provinsi mengatakan. Kemudian salah satu pemberontak meledakkan dirinya, pejabat tersebut melanjutkan.

Di antara para sandera adalah walikota al-Baghdadi, yang kantornya berada di lantai dua kantor polisi, menurut para pejabat.

Para pejabat berbicara dalam kondisi anonimitas karena tidak berwenang berbicara kepada media.

..Para penyerang masuk ke kantor polisi mengenakan seragam polisi untuk menyamarkan diri mereka dan segera melepaskan tembakan setelah masuk..

Walikota dari kota terdekat Hit, Hikmat Juber, mengkonfirmasi serangan dan kebuntuan penyanderaan. Dia mengatakan sejumlah pejabat yang bekerja di lantai dua gedung di mana beberapa kantor provinsi berlokasi juga disandera.

Provinsi Anbar telah menjadi sarang kelompok perlawanan Irak selama bertahun-tahun. Kelompok pejuang Sunni selaras dengan kelompok-kelompok pejuang Islam seperti Al-Qaeda sering menyerang anggota polisi dan militer lokal yang mereka lihat sebagai pengkhianat dan pendukung pemerintah yang dipimpin oleh Syiah.

Berdasarkan perjanjian 2008, semua tentara Amerika harus meninggalkan Irak pada akhir tahun ini, meskipun para pejabat AS dan Irak telah membahas apakah akan akan ada kehadiran kecil dari militer AS di Irak hingga tahun depan. (st/AP)


latestnews

View Full Version