Ambon (voa-islam) – Ketenangan warga muslim Ambon kembali terusik, saat warga kristen mencoba memprovokasi dengan melempari batu ke arah rumah warga muslim di Desa Waiheru, Kecamatan Teluk Ambon Baguala. Provokasi itu terjadi pada Rabu (12/10) malam, sekitar pukul 21.00 WIT. Demikian kontributor voa-islam di Ambon melaporkan.
Ketegangan warga terlihat saat terjadinya aksi pelemparan. Untungnya, konsentrasi massa tidak menimbulkan gesekan kedua belah pihak yang lebih parah. Provokasi dari pihak Salibis, juga tida membuat warga muslim terpancing emosinya. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, aparat keamanan membubarkan konsentrasi massa yang berada di lokasi kejadian, dan menangkap pelaku yang mencoba melakukan provokasi. Perlu diketahui, Desa Waiheru dihuni oleh mayoritas muslim, sementara pelaku pelemparan dilakukan warga Kristen yang merupakan minoritas di desa tersebut.
Ketika ditanya, apa motif pelaku melakukan provokasi? Lalu dijawabnya, agar aparat keamanan tetap berada di desa Waiheru, mengingat jumlah warga Kristen di desa tersebut terbilang minoritas, ketimbang warga muslim yang jumlahnya lebih banyak.
Menurut kontributor voa-islam di Ambon, sebenarnya pengakuan pelaku terlalu mengada-ada, sebab selama ini, meskipun di kampung tersebut jumlah warga muslim mayoritas, tetapi mereka tidak pernah melakukan tindakan zalim terhadap warga Kristen yang minoritas. Jadi tidak ada alasan bagi warga Kristen yang minoritas untuk takut.
Sebaliknya, perlakuan zalim justru menimpa warga muslim, bila jumlah mereka minoritas, sebagaimana aksi pembakaran rumah warga muslim di Kampung Waringin dan Lorong Tahu saat pecah kerusuhan Ambon pada 11 September 2011 yang lalu. (Ahmad Widad)