AMBON (voa-islam.com) – Ada fakta mengejutkan berdasarkan kesaksian warga Muslim Ambon terkait penyerangan terhadap warga jalan baru oleh massa Kristen, Kamis dinihari kemarin (20/10/2011).
Beberapa warga yang diwawancara voa-islam.com, menyebutkan bahwa dua malam sebelum insiden, Selasa (18/10/2011) sekitar pukul 01.30 dinihari, beberapa pemuda warga Jalan Baru melihat ada seorang pemuda Kristen dari Pohon Pule memasuki lorong-lorong di Jalan Baru. Pemuda Kristen yang sangat dikenal warga ini ditengarai melakukan pemantauan dan pemetaan. Pasalnya, pemuda tersebut cukup lama melakukan pengamatan di gang-gang Jalan Baru, sampai kemudian pergi. Warga tidak ragu lagi dengan pria tersebut, karena mereka sangat mengenal nama dan wajah penyusup Kristen tersebut.
“Saya yakin penyusup tersebut memantau situasi masyarakat Jalan Baru, sejauh mana tingkat kewaspadaan dan kesiapan mereka,” ujar seorang warga yang minta dirahasiakan namanya. “Di samping itu, penyusup tersebut juga mempelajari jalan-jalan keluar-masuk menuju Jalan Baru,” tambahnhya.
Ternyata, penyusupan oleh pihak Kristen dengan modus serupa juga terjadi di beberapa tempat lainnya di kota Ambon.
Dengan persiapan yang sangat matang itu, saat bentrokan di Jalan Baru kemarin pihak Kristen benar-benar aman dan dalam posisi yang sangat strategis. Mereka memiliki kemudahan mobilisasi massa dan pengamanan yang memadai. Buktinya, semua gang menuju kawasan daerah Pohon Pule ditutup dengan pagar besi yang dialiri listrik. Sehingga jika pihak muslim mengejar mereka maka dengan santai massa Kristen masuk gang lalu mengunci pagar besi kemudian menyalakan aliran listrik ke pagar tersebut.
Persiapan mobilisasi massa pihak Kristen juga terlihat rapi. Terbukti dengan adanya massa Kristen dari luar yang berkumpul di Pohon Pule. Warga berani memastikan mereka dari luar, karena warga sangat mengenal penduduk asli kampung Pohon Pule.
Seorang warga Jalan Baru yang menjadi korban pertama pelemparan batu, menyebutkan bahwa para penyerang bukan berasal dari kampung Pohon Pule saja, tapi juga massa dari luar. Bahkan menurutnya, banyak preman Ambon dari Jakarta yang sudah masuk dan tinggal di Pohon Pule. “Mudah-mudahan kejadian ini menjadikan kaum muslimin Maluku waspada dan siaga di daerah perbatasan,” ujarnya.
Bentrokan antara warga Kristen kampung Pohon Pule dan warga Muslim dari Jalan Baru yang hanya berjarak beberapa puluh meter itu, menghanguskan sedikitnya dua rumah Muslim. [taz/af]