View Full Version
Jum'at, 21 Oct 2011

Penerbit:Tuduhan Sayyid Quthb Kembangkan Takfir & Teror Tak Beralasan

Jakarta (voa-islam) – Menanggapi desakan buku-buku Sayyid Quthb ditarik dari peredarannya, Direktur Penerbit Rabbani Press Ustadz Aunur Rafiq, yang merupakan penerjemah Tafsir Fi Zhilalil Qur’an karya Sayyid Quthb, pernah mengatakan banyak orang tidak paham siapa Sayyid Quthb sebenarnya. Penarikan buku Quthb, jelas sangat merugikan Islam.

“Saya yang sudah pernah menerjemahkan tafsirnya, tidak menemukan adanya penyimpangan, atau ideologi kekerasan seperti yang dituduhkan itu. Sayyid Quthb hanya ingin menyadarkan umat Islam dengan cara menghentakkan sebagai sebagai shock terapi. Disinilah banyak orang salah paham tentang pemikiran Sayyid Quthb,” kata Aunur Rafiq.

Tuduhan Sayyid Quthb mengembangkan takfi dan terorisme, serta memberi inspirasi bagi gerakan islam yang radikal, kata Aunur Rafiq, adalah tuduhan yang tidak berdasar. Tuduhan itu tidak ada sama sekali. Mereka yang mengadili tokoh besar seperti Sayyid Quthb, ternyata banyak yang belum membaca karya-karyanya. Mereka, bahkan, tidak menemukan nash atau teks yang dituduhkannya itu. Hanya katanya saja.

“Pelarangan di Negara-negara tertentu, hanya bersifat subjektif saja dan lebih kepada faktor ketersinggungan rezim yang berkuasa. Kalau mau dinilai, sebaiknya dibedah secara objektif dan rinci. Perlu diketahui, yang didobrak Sayyid Quthb adalah pemerintahan atau penguasa muslim yang zalim. Tapi tidak pada taraf menghasut dan menggulingkan. Sepenuhnya merujuk pada nash-nash Al Qur’anul Karim. Itulah sebabnya, menlai Sayyid Quthb harus diiringi dengan membac karya-karyanya secara utuh,” jelas Aunur Rafiq.

Seperti diketahui, Sayyid Quthb melahirkan karya monumental yang berjudul Tafsir Fi Zhilalil Qur’an. Diberitakan sebelumnya, Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri Tanjungbalai Karimun melakukan sidak ke sejumlah toko buku,di Tanjungbalai Karimun, Kepulauan Riau, terkait peredaran sembilan judul buku Islam yang dianggapnya terlarang, diantaranya buku berjudul: 1. Tafsir Fi Zhilalil Quran Jilid 2 (karangan Sayyid Qutbh, Diterjemahkan oleh As'ad Yasin-Muahotob Hamzah, Terbitan Gema Insani Depok-Jakarta 2001). Kajari menganggap, buku tersebut menyuburkan ideologi terror di negeri ini.

Sebenarnya, bukan hanya Sayyid Quthb yang dicekal di Mesir, bahkan pemerintah Tunisia pun mencekal semua karya Syaikh Yusuf Qaradhawi, tepatnya sejak tahun 1996. Termasuk buku-buku Hasan al-Banna, Said Ramadhan al-Buti dan beberapa tokoh lainnya. Bahkan, kabarnya di Tunisia, buku-buku Qaradhawi susah dicari. Tetapi, buku-buku keislaman kontemporer kekiri-kirian malah beredar luas.

Tunisia sebelum revolusi, begitu alergi dengan pemikiran-pemikiran Islam gerakan (harakah) yang dinilai berhaluan kanan. Qaradhawi dikategorikan dalam kelompok ini, karena keterlibatannya di Ikhwanul Muslimin. Ironisnya, buku-buku Qaradhawi dinilai tidak ilmiah oleh Pemerintah Tunisia. (Desastian)


latestnews

View Full Version