BEKASI (voa-islam.com) - KH. Qosim Nurseha selaku ketua panitia Pawai Ta'aruf Kongres Umat Islam Bekasi menyampaikan orasi di hadapan ribuan Umat Islam Bekasi. Dalam orasi yang disampaikan di halaman masjid Pemda Kabupaten Bekasi tersebut, beliau bersumpah menghibahkan harta dan nyawanya untuk perjuangan Islam.
“Saudara-saudaraku yang beragama Islam, pada hari ini Minggu, 27 November 2011 bertepatan dengan 1 muharram 1433 H. Saya demi Allah, Qosim Nurseha menghibahkan harta, darah sekaligus nyawa untuk membela Islam, Allahu Akbar!
Bagaimana saudara-saudara, siap untuk menghibahkan nyawa? Siap berjuang dengan harta? Siap berjuang dengan tenaga? Takbir!” seru pimpinan Ponpes Darul Falah tersebut.
Di tengah orasi beliau mengungkap situasi dan kondisi yang sangat ironis, di mana pada hari Sabtu 5 November 2011 kemarin saat jamaah haji melaksanakan wukuf di Arafah justru sejumlah oknum yang mengatasnamakan MUI, FKUB dan anggota DPRD Bekasi menjadikan hari tersebut sebagai ajang pengkhianatan terhadap umat Islam dengan memberikan sambutan pada acara pemancangan tiang Gereja Katolik Paroki Teresia yang rencana pendiriannya berkali-kali ditolak oleh umat Islam Bekasi.
Dengan demikian beliau mengecam keras para oknum tersebut karena ikut andil dalam peresmian pemancangan tiang Gereja Katolik Paroki Ibu Teresa, di daerah Lippo Cikarang yang rencananya akan menjadi gereja terbesar se-Asia Tenggara.
“Pada hari Ahad sekarang ini saya menyampaikan di tengah-tengah saudara saya, tanggal 5 November kemarin, hari Sabtu bertepatan dengan hari Arafah, yang mana saudara-saudara kita yang bergabung memberikan sambutan-sambutan dalam rangka dalam rangka peresmian, pemancangan tiang gereja illegal di Lippo Cikarang (gereja Paroki Teresia, red). Pada saat itu disampaikan oleh seorang anggota dewan Kabupaten Bekasi, disampaikan oleh seorang yang mengatasnamakan MUI Kabupaten Bekasi dan disampaikan oleh FKUB, saya nyatakan semua sambutan-sambutan yang seperti itu jelas-jelas menyakiti perasaan umat Islam, mengkhianati umat Islam. " ungkapnya saat berorasi.
Wajar saja jika KH. Qosim Nurseha geram melihat polah para oknum yang seharusnya membela umat Islam tetapi justru menjadi pengkhianat. Dengan bersumpah atas nama Allah KH. Qosim Nurseha pun memerintahkan kepada para oknum MUI, FKUB dan Anggota DPRD yang ikut dalam memberikan sambutan dan doa restu dalam upaya pendirian gereja illegal tersebut untuk bertaubat dan bersyahadat kembali.
“Maka demi Allah, saya ingatkan wahai orang yang mewakili MUI, wahai manusia yang mewakili FKUB, wahai manusia yang mewakili DPRD Bekasi dan termasuk orang yang mendoakan pada saat terjadinya kejadian tersebut (pemancangan tiang gereja illegal, red), anda harus bertaubat, anda harus beristighfar dan bersyahadat kembali! Amal anda semuanya rusak, amal anda semuanya hancur, saya ingatkan anda harus bertaubat kepada Allah Ta’ala.” tegasnya dihadapan ribuan jamaah yang hadir menyaksikan orasi.
Terakhir beliau mengingatkan, jika mereka tidak mau bertaubat dan kembali bersyahadat, haram hukumnya jika suatu saat mereka wafat dimakamkan di pemakaman muslim lantaran mereka telah murtad.
“Sendainya anda tidak bertaubat kepada Allah, ketika anda mati jasad anda, bangkai anda haram untuk dimakamkan di tengah-tengah umat Islam. Allahu akbar!
Karena hukum (Islam, red) menyampaikan demikian, artinya saking jeleknya orang yang murtad sehingga mati pun dilarang dikuburkan di tengah-tengah pekuburan umat Islam. Padahal sudah mati, sudah menjadi bangkai saking jeleknya haram hukumnya dimakamkan di tengah-tengah pemakaman umat Islam. Takbir!” tutupnya. (Ahmed Widad)