View Full Version
Selasa, 06 Dec 2011

Said Agil Tuding Jafar Umar Thalib Salafi Wahabi Penebar Benih Radikal

Jakarta (voa-islam) – Ketua Umum PBNU KH. Said Agil Siraj saat ditemui voa-islam usai pembukaan workshop “Deradikalisasi Agama Berbasis Kyai/Nyai dan Pesantren” yang digelar Muslimat NU di Park Hotel, Jakarta, menyebut ada 12 yayasan diyakini sebagai kelompok Salafi-Wahabi yang selama ini menebar benih radikal dan teror.

Ketika ditanya voa-islam, siapakah dan kelompok mana yang disebut sebagai Salafi Wahabi yang dimaksud? KH.  Said Agil Siraj menegaskan, salahsatunya adalah Salafi-Wahabinya Ustadz Ja’far Umar Thalib, mantan Panglima Laskar Jihad.

Wahabi Tidak Laku Dijual?

Menurut KH. Said Agil Siraj, mulanya kelompok Ustadz Ja’far Umar Thalib ini bernama Wahabi. Kemudian tahun 1980-an diganti namanya menjadi Salafi. Yang mengganti istilah Wahabi menjadi Salafi adalah  adalah Syaikh Muhammad Nashirudin al-Albani dari Madinah dan Syaikh Muqbil ibnu Hadi al-Wadi'i dari Yaman, gurunya Ustadz Ja'far Umar Thalib. “Memang Salafi ya Wahabi. Karena Wahabi tidak lagi laku dijual lalu diganti Salafi. Salafi Wahabi tidak hanya mengancam NU, tapi juga NKRI,”  tukasnya.

Soal Sayyid Quthb yang sering disebut BNPT sebagai gurunya kaum teroris, justru tidak diamini oleh Said Agil. “Sayyid Qutb dari Ikhwanul Muslimin tidak mentolerir kekerasan dan membunuh seenaknya. Quthb adalah seorang yang memberi inspirasi para aktivis Islam untuk memperjuangakan syariat islam,” kata Kiai Said.

Saat voa-islam mengkonfirmasi lebih lanjut, bukankah kelompok salafi wahabi seperti Ustadz Ja’far Umar Thalib anti Sayyid Qutb, dan dalam media propagandanya justru anti kekerasan dan anti terhadap Salafi Jihadi? Bahkan, dalam situs Salafi, ada yang mengucapkan Jazakallah kepada Densus 88 yang telah menangkap pelaku pengeboman di Tanah Air. Lalu apa jawab Kiai Said Agil Siraj? “Semua Salafi Wahabi itu ekstrem, tidak ada yang moderat. Mereka kerap menebar benih kekerasan dan radikalisme,” ujarnya.  

Hingga saat ini kelompok Salafi Wahabi yang disebut Ketua Umum PBNU itu, belum menanggapi ketiga buku Trilogi Data dan Fakta Penyimpangan Salafi Wahabi. Padahal, kelompok Salafi ini selalu bereaksi cepat jika manhajnya diserang dan dikuliti oleh pihak lain. Ada apa gerangan? Desastian


latestnews

View Full Version