View Full Version
Jum'at, 09 Dec 2011

Atasi Aliran Sesat, GP ANSOR NTB Gelar Dialog & Silaturrami Antar Ormas

MATARAM-NTB (voa-islam.com) – Menyikapi berbagai konflik di tengah masyarakat belakangan ini, PW GP ANSOR NTB menggelar silaturrahim dengan para tokoh lintas ormas dari berbagai kalangan di Hotel Giri Putri, Mataram, Kamis (9/12/2011).

Beberapa tokoh yang hadir dalam pertemuan itu antara lain Ketua PW Muhammadiah NTB Ki Subhan, tokoh budaya Jalaludin Asasaki, dan tokoh lintas agama seperti pemuda Katolik, Hindu, Tionghoa serta beberapa Organisasi kepemudaan lainnya.

Dalam sambutannya, Ketua PW GP Ansor NTB, Suaeb Quri mengungkapkan bahwa satu minggu yang lalu ada kelompok yang dinilai sesat oleh masyarakat sekitar. Kelompok ini dinilai sesat karena menggelar ritual tidak senonoh dengan cara tidur bersama antara pria dan wanita yang bukan muhrimnya, sehingga berimbas pada kekerasan dan pembakaran.

Suaeb menambahkan, kelompok-kelompok seperti ini adalah tanggungjawab bersama umat Islam dalam menjaga keamanan dan sosial. “Kita punya tanggungjawab untuk menjaga masyarakat agar tidak ikut dalam ajaran-ajaran kesesatan yang masuk di daerah tercinta kita ini,” jelas Suaeb.

Menurut Suaeb, ada empat hal yang menjadi perhatian PW GP Ansor NTB, dan  perlu dijadikan bahan pembahasan oleh ormas-ormas, antara lain:

Pertama, Penyesatan yang terjadi di daerah ini, seperti aliran sesat yang menggelar ritual tanpa memakai busana. Kelompok ini perlu mendapat tuntunan dari agama baik Islam maupun luar.

Kedua, Problem tempat ibadah yang sering berujung pada kericuhan dalam persepsi masing-masing dalam beribadah.

Ketiga, Stigma NTB sebagai Daerah termiskin di Indonesia yang dapat melahirkan isu-isu  gesekan agama yang rawan konflik. Padahal  ini tidak benar. Di usia ke-53 tahun pada tanggal 17 Desember 2011, PW GP Ansor NTB akan memeriahkan sebagai bentuk dukungan kita terhadap NTB.

Keempat, Masuknya gerakan-gerakan teror di NTB.

Suaeb berharap forum silaturahmi lintas ormas itu menjadi tempat membangun kebersamaan dan dialog untuk memecahkan persoalan-persoalan tersebut. [Syamsul Hadi]


latestnews

View Full Version