Ketegangan kota Ambon tadi malam ini disebabkan karena adanya peristiwa penikaman terhadap sopir angkutan kota jurusan Mardika-Kudamati pada Rabu (14/12/2011) pukul 21.30 WIT di depan perempatan Masjid Al-Fatah jalan AY Patty Ambon. Dalam peristiwa penikaman tersebut pengemudi angkot yang bernama Valdo Petta mengendarai mobil Elsando Nomor Polisi DE 1991 KU. Korban berusia 18 tahun itu tercatat sebagai warga kudamati Lorong Farmasi Atas, beragama Kristen Protestan.
Korban mengalami luka yang cukup parah sehingga dirawat di Rumah Sakit Umum Kudamati Unit Gawat Darurat. Ketika Valdo Petta dalam kondisi kritis, massa Kristen dalam jumlah ratusan orang langsung menggeruduk Rumah Sakit Umum Kudamati untuk berdemo menuntut aparat keamanan agar segera menangkap pelaku penikaman.
Karena luka tikaman yang sangat parah, akhirnya Valdo Petta tewas di ruangan Unit Gawat Darurat RSU Kudamati.
Meski tak jelas siapa yang menikam Valdo, namun karena peristiwa tersebut terjadi di wilayah muslim, maka keluarga korban dan masyarakat Kristen warga Kudamati langsung menuduh pihak Muslim sebagai pelaku penikaman. Anggapan yang spekulatif tersebut kontan membuat massa Kristen marah dan terprovokasi.
Sejak pukul 22.30 WIT hingga tengah malam, 700-an massa konsentrasi massa di beberapa wilayah Kristen seperti di Kudamati, Batu Gantung dan Gereja Rehobot.
Massa mencoba menerobos penjagaan aparat keamanan untuk menyerang permukiman muslim di desa Waihaong. Dengan kesigapan aparat keamanan maka massa Kristen bisa dihalau sehingga penyerangan terhadap perkampungan muslim malam itu bisa dicegah.
Massa Kristen yang berkonsentrasi menuntut agar polisi segera menangkap pelaku penikaman terhadap Valdo Petta yang menurut mereka pelakunya dari pihak muslim. Bahkan massa Kristen mengultimatum pihak kepolisian jika sampai kamis 15 desember 2011 pukul 09.00 WIT polisi tidak mampu menangkap pelaku penikaman terhadap Valdo, maka mereka akan membuat Ambon berwarna merah bersimbah darah.
Dalam situasi yang mencekam, mengantisipasi penyerbuan massa Kristen, umat Islam bersiaga melakukan penjagaan di beberapa lokasi yang rawan, di antaranya Waringin, Talake, Waihaong dan jalan Sam Ratulangi.
Ketegangan semakin memanas, ketika Kamis (15/12/2011) dinihari pukul 01.00 WIT, terdengar ledakan bom di wilayah Kristen Batu Gantung. Ledakan bom tersebut sangat keras, sehingga terdengar sampai permukiman Muslim di Talake. Beruntung, massa tidak terprovokasi oleh ledakan bom.
Pantauan voa-islam.com, sampai Kamis pukul 02.30 WIT dinihari di dalam kota Ambon tidak terjadi pergerakan massa yang mengarah pada gangguan kamtibmas. Sekalipun di wilayah muslim ada sebagian masyarakat yang berjaga malam namun keadaan relatif kondusif dan tidak terjadi ketegangan antara komunitas muslim dan Kristen. [af]