CIANJUR (voa-islam.com) – Terindikasi adanya infiltran dalam acara “Silaturahmi dan Sarasehan Organisasi serta Aktivis Gerakan Islam Se-Indonesia,” Laskar GARIS (Gerakan Reformis Islam) meregistrasi ulang seluruh peserta. Para aktivis gerakan Islam disterilkan dari peserta yang diindikasi penyusup.
Pada hari kedua, Ahad pagi (18/12/2011) pukul 08.00 WIB, panitia sarasehan mendatangi ratusan kamar Hotel Setia tempat peserta menginap. Rupanya panitia ingin melakukan pendataan ulang terhadap peserta.
Salah seorang anggota panitia dan laskar GARIS (Gerakan Reformis Islam) yang tidak mau disebutkan namanya, menceritakan kepada voa-islam.com bahwa dalam panitia terpaksa melakukan pendataan ulang peserta sarasehan disebabkan banyaknya orang yang hadir namun tanpa undangan dan tidak jelas dari organisasi mana. Ia menambahkan, meski situasi dan kondisi aman, panitia tetap melakukan pendataan kembali untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
“Situasi aman tapi kita tetap melakukan pendataan ulang untuk menghindari sesuatu yang tidak disangka seperti adanya infiltran ke dalam acara ini. Jadi kami melakukan pengecekan ulang supaya lebih steril,” jelasnya.
Temuan panitia dan laskar GARIS di arena sarasehan, ternyata jumlah peserta yang hadir melebihi data peserta yang sudah diregistrasi panitia.
“Yang teregistrasi kurang lebih ada seratus dua puluh lima orang, tapi kenyataan di lapangan sampai dua ratus orang. Tadinya kamar yang disewa itu berjumlah dua ratus orang untuk peserta dan askar, tapi kok sampai-sampai askar tidak mendapatkan kamar. Karena banyak peserta yang tidak jelas, makanya kami adakan registrasi ulang,” tuturnya.
Kecurigaan terhadap para penyusup itu, terendus laskar GARIS sejak Sabtu malam dengan didapatinya seseorang tak dikenal yang mengatasnamakan anggota GARIS. Orang misterius yang memakai atribut GARIS itu ingin memasukkan beberapa orang ke kamar peserta.
“Pas waktu kami lagi berjaga di depan, semalam kurang lebih jam 8 malam dan lagi ada acara di aula, ada orang yang mengatasnamakan GARIS dan pakai atribut GARIS. Lalu dia mau memasukkan beberapa orang ke kamar dalam acara ini tapi kami tolak. Sebab ketika kami tanya surat undangan dia tidak punya terus datanya juga tidak jelas,” ungkapnya.
Setelah melakukan investigasi, laskar GARIS menemukan ada puluhan orang tak dikenal yang ditengarai intel dalam acara ini.
Pihak panitia sendiri sebenarnya memang sudah berkoordinasi dengan aparat keamanan setempat seperti pemberitahuan, tapi yang diinginkan panitia aparat keamanan cukup menjaga di luar lokasi acara saja bukan menginteli dan menyusup dalam acara yang khusus diperuntukkan bagi para aktivis gerakan Islam yang sudah diundang. [ahmed widad]