BEKASI (voa-islam.com) - Pembicara kedua ustadz Abu Muhammad Jibril Abdurrahman dalam kuliah umum majelis Ilmu Ar Royan yang mengusung tema “Sejarah Kristenisasi di Indonesia dan Modus Penyebarannya” pada Ahad pagi (8/1/2012), menyatakan bahwa tidak ada orang kafir yang baik terhadap orang beriman, hal ini terlihat dari fakta-fakta yang dipaparkan oleh pembicara pertama ustadz Hartono Ahmad Jaiz.
“Tidak ada orang kafir itu baik, salah kalau ada orang beriman mengatakan kalau ada orang kafir yang baik,” tegasnya.
Menurut ustadz Abu Jibril bahwa kebencian orang-orang kafir terhadap orang beriman itu telah Allah sampaikan dalam Surat Ali Imran ayat 118.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا بِطَانَةً مِنْ دُونِكُمْ لَا يَأْلُونَكُمْ خَبَالًا وَدُّوا مَا عَنِتُّمْ قَدْ بَدَتِ الْبَغْضَاءُ مِنْ أَفْوَاهِهِمْ وَمَا تُخْفِي صُدُورُهُمْ أَكْبَرُ قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ الْآيَاتِ إِنْ كُنْتُمْ تَعْقِلُونَ
Wahai kaum mukmin, janganlah kalian memilih teman kepercayaan selain dari golongan mukmin. Orang-orang kafir itu tidak mau memperhatikan kesulitan kalian. Bahkan Mereka selalu ingin agar kalian berada dalam kesulitan. Kebencian orang-orang kafir kepada kalian telah mereka nyatakan dengan mulut-mulut mereka, padahal kebencian yang tersembunyi dalam hati mereka jauh lebih besar. Kami telah menjelaskan bukti-bukti kebencian golongan kafir itu kepada kalian, jika kalian benar-benar mau memperhatikan keselamatan kalian. (Q.S. Ali Imran : 118).
Melihat penindasan dan pemurtadan yang terus dilakukan oleh orang-orang kafir, ustadz Abu Jibril memberikan solusi syar’iyah yang harus dilakukan oleh umat Islam sendiri. Solusi syar’iyah tersebut di antaranya adalah bersabar, sebagaimana firman Allah Ta’ala dalam Surat Ali Imran ayat 120:
إِنْ تَمْسَسْكُمْ حَسَنَةٌ تَسُؤْهُمْ وَإِنْ تُصِبْكُمْ سَيِّئَةٌ يَفْرَحُوا بِهَا وَإِنْ تَصْبِرُوا وَتَتَّقُوا لَا يَضُرُّكُمْ كَيْدُهُمْ شَيْئًا إِنَّ اللَّهَ بِمَا يَعْمَلُونَ مُحِيطٌ
Wahai kaum mukmin, bila kalian memperoleh kebaikan, maka golongan kafir merasa jengkel, tetapi jika kalian ditimpa musibah, mereka bergembira. Jika kalian sabar, rela menerima musibah dan tetap taat kepada Allah, maka tipu daya mereka tidak akan membahayakan kalian sedikit pun. Allah megetahui secara rinci apa yang mereka lakukan (Q.S. Ali Imran : 120).
Berkaitan dengan masalah sabar, ustadz Abu Jibril menjelaskan bahwa Imam Ibnu Qayyim Al Jauziyah dalam kitab Zaadul Ma’ad membagi klasifikasi jihad.
“Jihad pertama adalah melawan hawa nafsu, jihad kedua melawan Syaitan, jihad ketiga melawan kafir inilah sebesar-besar jihad, yang keempat adalah jihad melawan orang zhalim dan munafik,” jelas wakil amir MMI ini.
Lebih lanjut ia menambahkan bahwa dalam jihad melawan hawa nafsu itulah terdapat sikap sabar yang harus dimiliki umat Islam terutama dalam dakwah dan menghadapi kesulitan.
“Jihad melawan hawa nafsu, rajin mencari kebenaran yaitu Islam, kemudian mengamalkannya, kemudian mendakwahkannya kemudian sabar. Sabar dalam mencari kebenaran, sabar dalam mengamalkan kebenaran, sabar dalam mendakwahkan kebenaran dan sabar apabila mendapatkan kesulitan,” imbuhnya.
Kemudian selain bersabar, ustadz Abu Jibril menegaskan bahwa Allah Ta’ala memerintahkan umat Islam untuk beri’dad, sebagaimana firmanNya dalam surat Al Anfal ayat 60:
وَأَعِدُّوا لَهُمْ مَا اسْتَطَعْتُمْ مِنْ قُوَّةٍ وَمِنْ رِبَاطِ الْخَيْلِ تُرْهِبُونَ بِهِ عَدُوَّ اللَّهِ وَعَدُوَّكُمْ وَآخَرِينَ مِنْ دُونِهِمْ لَا تَعْلَمُونَهُمُ اللَّهُ يَعْلَمُهُمْ وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ شَيْءٍ فِي سَبِيلِ اللَّهِ يُوَفَّ إِلَيْكُمْ وَأَنْتُمْ لَا تُظْلَمُونَ
Wahai kaum mukmin, bersiap dirilah kalian untuk menghadapi kaum kafir dengan segenap kemampuan kalian dan dengan pasukan berkuda, untuk menimbulkan ketakutan pada musuh-musuh Allah, musuh-musuh kalian dan orang-orang lain di luar mereka. Kalian tidak tahu kekuatan mereka, tetapi Allah mengetahui kekuatan mereka. Harta apa saja yang kalian telah dermakan untuk mendanai jihad untuk membela Islam, niscaya Allah akan memberikan pahala kepada kalian dan kalian tidak akan diperlakukan zhalim (Q.S. Al Anfal : 60).
Ia juga mengajak seluruh komponen kaum muslimin untuk bersama-sama berjihad melawan orang-orang kafir yang memerangi Islam.
“Jihad itu adalah amal jama’i bersama-sama, ajak seluruh komponen kaum muslimin apa pun nama organisasinya, jihad bersama-sama kaum muslimin seluruh dunia untuk memerangi orang-orang kafir yang memerangi Islam!” seru alumnus Afghan yang malang-melintang di beberapa medan jihad ini.
Di akhir materi, ustadz Abu Jibril pun mengutip surat At Taubah ayat 123.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قَاتِلُوا الَّذِينَ يَلُونَكُمْ مِنَ الْكُفَّارِ وَلْيَجِدُوا فِيكُمْ غِلْظَةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ
Wahai kaum mukmin, perangilah orang-orang kafir yang membahayakan kalian yang tinggal di sekitar negeri kalian, agar mereka merasakan kekerasan kalian terhadap mereka. Ketahuilah bahwa Allah bersama hamba-Nya yang taat kepada-Nya (Q.S. At Taubah : 123). (Ahmed Widad)