View Full Version
Jum'at, 13 Jan 2012

Kaca Gedung Kemendagri Rusak, Moral Gamawan Fauzi Lebih Rusak

JAKARTA (Voa-Islam) – Di sela-sela orasi penolakan kebijakan Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi yang mencabut Perda Anti Miras, segelintir laskar Front Pembela Islam (FPI) terbakar emosinya dengan melempar batu ke kaca gedung Kemendagri. Akibat lemparan batu tersebut, kaca gedung instansi pemerintah itu hancur berkeping-keping. Untungnya, para pimpinan FPI yang menjadi koordinator lapangan (korlap) bisa meredam aksi spontanitas tersebut.

Diawal-awal orasi, sejumlah laskar FPI juga melayangkan telur busuk ke arah gedung Kemendagri, hingga membuat para pegawai di lingkungan PNS tersebut berhamburan keluar. Tentu saja, kemarahan laskar FPI sangat wajar, setelah Mendagri Gamawan Fauzi melempar bola panas mengeluarkan kebijakan yang menyakiti hatu umat Islam, yakni mencabut Perda Anti Miras di sejumlah daerah.

Aksi spontanitas laskar FPI kemarin, tidak pernah direncanakan sebelumnya. Aksi kemarahan itu adalah akumulasi kekesalan umat Islam atas kebijakan konyol Gamawan Fauzi mencabut Perda Anti Miras. Kerusakan gedung di kantor Kemendagri tidak sebanding dengan kerusakan moral masyarakat disebabkan Mendagri telah melegalkan peredaran miras.

Kaca gedung Kemendagri yang rusak bisa diganti, tapi moral masyarakat yang rusak, tentu tidak mudah merubahnya. Kata Ustadz Jafar, Gamawan Fauzi adalah teroris moral. Kebijakan melegalkan miras yang dilakukan Gamawan Fauzi, tentu jauh lebih rusak.

Tidak tampak dalam aksi spontanitas itu, aparat kepolisian yang berjaga-jaga. Sampai masuk waktu Zuhur, aksi unjuk rasa bubar dengan tertib. Setelah didesak untuk  tampil di depan massa yang berunjuk rasa, pihak Kemendagri yang diwakilkan oleh Reydonnyzar Moenoek (juru bicara) berjanji akan membuka ruang dialog dengan mempertemukan Mendagri Gemawan Fauzi dengan Ketua Umum FPI Habib Rizieq Syihab, Jumat pagi di Kantor Kemendagri, rencananya jam 9.00 WIB hari ini.

FPI Dilaporkan Kemendagri Ke Polda 

Pasca insiden unjuk rasa sejumlah oramas Islam kemarin, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dikabarkan telah melaporkan Front Pembela Islam (FPI) ke Polda Metro Jaya atas pelemparan batu saat aksi di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, kemarin. Polisi akan menindaklanjuti laporan tersebut.

"Urusan dalam Kemendagri sudah lapor kemarin dan sudah diterima 3 saksi yang sudah diperiksa," ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Baharudin Djafar, Jumat (13/1/2012).

Baharudin mengatakan, dari keterangan tiga saksi ini akan dikembangkan dalam penyelidikan. Sementara polisi menghimpun rekaman-rekaman aksi anarkis tersebut. "Kita tetap akan memproses pidana ini. Ini penting. Kita tidak tahu apakah aksi itu hanya dari FPI, atau ada unsur lain," imbuhnya.

Kepada wartawan, FPI juga sudah menyatakan, kalau memang ada oknum di dalamnya, silakan ditindak.  Massa dari FPI dan Forum Umat Islam (FUI) berdemo di depan kantor Kemendagri, Kamis (12/1) kemarin. Massa kemudian melempari gedung Kemendagri dengan batu dan telur busuk.

Atas insiden itu, FPI telah menyampaikan permintaan maaf dalam pertemuan dengan pihak Kemendagri yang difasilitasi oleh kepolisian."Kemarin sore, FPI secara resmi minta maaf di sana, saya hadir di sana. FPI yang Datang diwakili dewan suro datang dalam pertemuan bersama Kemendagri," tukasnya.

Hari ini, sedang berlangsung dialog antara FPI dengan Kemendagri guna membahas pembatalan Perda Miras. FPI menolak keras pembatalan Perda Miras itu. Desastian

 


latestnews

View Full Version