CIREBON (voa-islam.com) - GAPAS (Gerakan Anti Pemurtadan dan Aliran Sesat) berang melihat adanya pelarangan jilbab di Geeta International School. Kota Cirebon yang selama ini dikenal sebagai kota yang amat religius penduduk muslimnya harus terusik lantaran sikap keras kepala pihak Geeta International School yang belum mencabut aturan larangan berjilbab bagi siswinya.
Ustadz Andi Mulya pimpinan GAPAS Cirebon menuturkan bahwa sampai saat ini pihak Geeta International School belum mencabut larangan berjilbab.
“Sampai saat ini pelarangan jilbab itu belum dicabut, yang jelas kita menyayangkan sekali kepada pihak Geeta School atas pelarangan jilbab itu karena Geeta School itu sendiri kan sekolah umum bukan sekolah agama, artinya setiap orang punya hak mengenakan atribut agamanya,” tutur ustadz Andi kepada voa-islam.com, Selasa (24/1/2012).
Bahkan semakin ngeyel, guru-guru di sekolah tersebut mogok mengajar sebagai bentuk protes dengan alasan tidak nyaman mengajar dan meminta anak tersebut dikeluarkan.
“Pihak Geeta School sampai saat ini tidak mencabut pelarangan jilbab itu, malah sampai sekarang berkembang, kemarin ada pemogokan dari guru-guru sekolah itu, karena merasa tidak nyaman mengajar, mereka meminta supaya anak itu dikeluarkan,” ungkapnya.
Padahal menurut ustadz Andi, guru-guru di sekolah tersebut kebanyakan beragama Islam, namun pemilik sekolah tersebut adalah orang India yang sepertinya non-muslim.
Lebih lanjut ustadz Andi mengungkapkan bahwa menurut temuan GAPAS, Geeta International School hanya memiliki izin di Dinas Pendidikan untuk sekolah TK dan SD saja, adapun SMP sampai SMA tidak memiliki izin.
“Sekolah ini pun kelihatannya menyalahi aturan, setelah kejadian ini terbongkar bahwa selama ini sekolahnya mulai dari TK sampai SMA, tapi menurut Disdik hanya TK dan SD saja yang memiliki izin, yang lainnya tidak,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa kondisi yang sangat memprihatinkan dialami murid SD yang mengenakan jilbab lantaran menerima perlakuan intimidasi dan diskriminatif lantaran proses belajarnya dikucilkan dari teman-temannya.
“Pihak orang tua murid juga sekarang sudah melapor ke Polisi. Ternyata setelah memakai jilbab, anak itu sekarang belajarnya dikucilkan sendiri di ruang kepala sekolah tidak disamakan dengan murid-murid lain,” imbuhnya.
Pihak GAPAS sendiri menurut ustadz Andi akan mengerahkan umat Islam Cirebon untuk membubarkan Geeta International School yang melarang siswinya berjilbab jika aparat tidak segera mengambil sikap tegas.
“Kami masih menunggu tindakan dari aparat kepolisian, jika aparat tidak bertindak tegas, bukan hanya GAPAS saja yang turun, seluruh umat Islam se-Cirebon akan turun, kita minta dibubarkan Geeta School itu,” tegasnya. (Ahmed Widad)