JAKARTA (Voa-Islam) – Sejak kemarin, rombongan ulama asal Madura melakukan kunjungan ke sekretariat Majelis Ulama Indonesia Pusat di Jalan Proklamasi, Jakarta. Sebanyak 26 kiai yang sowan ke MUI merupakan perwakilan MUI dan NU dari Jawa Timur, Kabupaten Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep. Kedatangan mereka diterima langsung oleh Ketua MUI KH. Maruf Amin.
Kepada Voa-Islam, salah seorang kiai memberitahukan, bahwa keberadaannya di Jakarta dijadwalkan selama tiga hari, yakni sejak 24-26 Januari. Setelah bertemu MUI Pusat, hari ini, Rabu (25/1) rencananya memiliki tiga agenda acara. Pagi ini, jam 10.00 WIB, mereka akan bertemu dengan Ketua Umum PBNU KH. Said Aqil Siradj di kantor PBNU di Jl. Kramat Raya, Jakarta Pusat. Kemudiansiang harinya akan mendatangi Gedung DPR, dan malam harinya akan bersilaturahim dengan Menteri Agama Suryadarma Ali.
Dalam pertemuan yang berlangsung secara tertutup itu, wartawan tidak diperbolehkan masuk saat ulama asal Madura itu memberikan pandangannya. Yang pasti, agenda para ulama asal Madura itu akan memfokuskan soal Syiah dan upaya mencari penyelesaiannya.
Kepada wartawan, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur mendesak MUI Pusat untuk menetapkan Syiah sebagai aliran sesat dan menyesatkan. Berkembangnya Syiah di Indonesia dikhawatirkan akan memecah belah persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Ketua MUI Jawa Timur, KH Abdusshomad Buchori bersama kurang lebih 26 orang dari berbagai kalangan ulama Jawa Timur menyampaikan fatwa sesat bagi Syiah yang telah mereka tetapkan sebelumnya. Selain itu MUI Jawa Timur juga mendesak MUI Pusat untuk segera mengeluarkan fatwa sesat. "Kita menyampaikan ini agar ditindak lanjuti MUI Pusat," ujarnya.
KH Abdusshomad menuturkan, permasalahan Syiah ini bukan sesuatu yang baru di Indonesia. Bahkan sejak tahun 1984 Syiah telah masuk ke Indonesia. Hanya saja baru beberapa tahun terakhir ini Syiah mulai menunjukkan pergerakannya. Kasus yang terjadi di Sampang Madura menjadi bom waktu atas kegelisahan para ulama Jawa Timur terhadap perkembangan Syiah.
MUI Pusat Akan Buat Fatwa Syiah Sesat
Sementara itu dikatakan Ketua MUI KH Maruf Amin, saat ini MUI Pusat tengah melakukan kajian terhadap syiah dan belum mengukuhkan fatwa sesat Syiah yang telah dikeluarkan oleh MUI Sampang, Madura.
"Belum (dikukuhkan), kita akan melihat tiga hal. Bagaimana itu syiah yang ada di Sampang, di Pasuruan kalau ternyata tidak memenuhi malah bertentangan dengan prinsip yang kita miliki bahwa dia itu menyimpang. Tentu fatwa yang dikeluarkan oleh daerah itu akan kita kukuhkan," imbuh Ma'ruf.
Menurut KH.Ma’ruf, saat ini pihaknya masih mengkaji masalah ini dengan menggunakan tiga hal pokok. Pertama dikaji berdasarkan hasil Rakernas MUI 1984 di Gontor terkait dengan perbedaan pokok. Perbedaan itu menurut MUI, ada yang bisa ditolerir dan tidak bisa ditolerir. Kalau perbedaan pokok itu, tidak bisa ditolerir. Selain itu, pihaknya juga melakukan studi literatur. Terakhir dengan menggunakan studi lapangan. Ketiga hal tersebut nantinya akan menjadi pertimbangan MUI pusat untuk mengukuhkan atau tidak fatwa sesat Syiah.
Sebelumnya, Fatwa MUI Kabupaten Sampang, Provinsi Jawa Timur bernomor: A-035/MUI/spg/2012 tentang kesesatan ajaran Syi'ah yang telah disebarluaskan oleh saudara Tajul Muluk di Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang. MUI Sampang menilai bahwa aliran yang dibawa Tajul Muluk itu sudah dikenal sejak 2004-2005 di daerah tersebut, dinilai sudah menyimpang dari ajaran Islam. Fatwa yang ditandatangani KH Imam Bukhori Maksum, sebagai Ketua MUI Kabupaten Sampang ini dikeluarkan 2 Januari 2012.
Berikut ini adalah nama-nama Ulama Bassra, MUI/NU Jawa Timur yang bertolak ke Jakarta, sejak tanggal 24-26 Januari 2012.
Perwakilan MUI/NU Jatim adalah:
1. KH. Drs. Abdussomad Buchori (Ketua MUI Jatim) 2. KH. Miftahul Ahyar (Rois Syuriah PWNU Jatim 3. KH. Habib Zain Al-Kaf (Ketua MUI Jatim) 4. H. Syaifuddin Nawawi SH (Ketua MUI Jatim) 5. KH. Drs M. Nuruddin A Rahman SH (Koordinator Bassra) 6. KH. Mohammad Rois (Saudara Tajul Muluk Sampang)Kabupaten Bangkalan:
1. KH. Drs. Syarifuddin Damanhuri (Ketua MUI Bangkalan) 2.KH. Drs. Muhammad Busyro (Ketua MUI Bangkalan) 3. KH. Drs. A. Jazuli Nur (Bassra) 4. KH. Abd. Muhaimin Makky (Bassra) 5. KH. Drs. Abdul Wahid HS (Wakil Ketua PCNU Bangkalan)) Kabupaten Sampang 1. KH. Bukhori Maksum (Ketua MUI Sampang) 2. KH. Drs Mohammad Suaib (Sekretaris MUI Sampang) 3. KH. Mahrus Abd Malik (Bassra) 4. KH. Drs. Ja'far Shodik (Bassra) 5. KH. Syafiuddin A Wahid (Rois Syuriah PCNU Sampang) Kabupaten Pamekasan 1. KH. Ali Rahbini, M s.i (Ketua MUI Pamekasan) 2. KH. Fudoli Ruham (Ketua MUI Pamekasan) 3. KH. Ali Karror Shanhaji (Bassra) 4. KH. Nailurrohman (Bassra) 5. KH. Abd. Ghaffar, Ms.i (Ketua PCNU Pamekasan) Kabupaten Sumenep 1. KH. Drs. A. Safroji, M.PdI (Ketua Umum Sumenep) 2. KH. M. Musthafa, M.Ag (Sekretaris MUI Sumenep) 3. KH. DR. Muhammad Fauzi Tijani (Bassra) 4. KH. A. Fauzi Rasul (Bassra) 5. KH. A. Panji Taufik (Ketua PCNU Sumenep)[Desastian]
Berita terkait: