View Full Version
Rabu, 25 Jan 2012

'Salibis Pedalaman' Tikam Warga Muslim Wailikut di Pulau Buru Maluku

WAILIKUT, BURU SELATAN (voa-islam.com) - Belum lagi terungkap kasus pembacokan yang menimpa Gani Pantororeng, warga Muslim desa Wailikut, Kecamatan Waisama kabupaten Buru selatan Maluku oleh orang gunung (sebutan untuk orang-orang Kristen di pedalaman) tiga bulan lalu, kini pendukuk Kristen Pedalaman pulau Buru tersebut kembali beraksi dan menebar teror di desa Wailikut dengan menyerang seorang warga.

Sumber Voa Islam di desa Wailikut menyebutkan aksi teror berupa penyerangan terhadap warga Muslim yang ada di desa tersebut terjadi pada tanggal 23 Januari 2012 pukul 19.02 WIT di dusun Kayu Putih desa Wailikut kecamatan Waisama kabupaten Buru selatan.

Peristiwa tersebut bermula ketika Kardi Saputro seorang pekerja kayu hendak menuju pantai untuk buang hajat. Ketika di tengah perjalanan tiba-tiba ia diserang dari belakang oleh orang tak dikenal yang menikamnya dengan Tombak Babi. Tombak Babi merupakan senjata berburu khas orang gunung, berujung runcing yang memiliki sirip bersusun antara 3 sampai 5 susun. Susunan sirip tombak tersebut sebagian menghadap ke atas sebagian ke bawah, sehingga jika mengenai korban akan sulit dicabut. Dari tombak yang menancap pada tubuh korban itu masyarakat meyakini bahwa pelakunya adalah orang gunung.

Akibat tusukan tombak tersebut korban Kardi Saputro mengalami luka yang sangat parah pada bagian belakang rusuk kiri, sehingga harus dijahit dan diperban. Luka yang dialami korban cukup dalam karena diserang dari arah belakang sehingga korban tidak bisa menghindar.

Peristiwa penikaman terhada Kardi Saputro telah menyebabkan ketakutan dan kemarahan di tengah masyarakat Muslim desa Wailikut. Bahkan sempat terjadi konsentrasi massa di desa Wailikut sampai pukul 22.00 WIT.

..Peristiwa penikaman terhada Kardi Saputro telah menyebabkan ketakutan dan kemarahan di tengah masyarakat Muslim desa Wailikut..

Masyarakat Wailikut merasa aparat keamanan telah gagal menciptakan rasa aman bagi masyarakat, karenanya mereka menuntut kepada pihak berwenang agar mencopot Kapolsek Wailikut Kompol Subanto dari jabatannya.

Warga desa menilai selama ini banyak kasus kekerasan yang menimpa masyarakat Wailikut yang tidak mampu ditangani secara tuntas oleh polsek Waisama, termasuk kasus pembacokan terhadap Gani Pantororeng tiga bulan lalu.

Seperti diberitakan voa-islam.com sebelumnya, ketika bersiap-siap menunaikan shalat isya’, warga Muslim Wailikut dihebohkan dengan pembacokan. Gani Pantororeng, seorang pelajar kelas 3 SMP Muhammadiyah Wailikut dibacok memakai parang besar oleh pemuda Kristen Buru Selatan, Selasa (1/11/2011).

Akibat peristiwa tersebut Gani mengalami luka bacok yang cukup serius sehingga harus dijahit dengan 13 jahitan bagian bawah luar dagu, bagian atas dalam dagu 8 jahitan dan bagian atas dagu luar 9 jahitan.

Meskipun Polisi sudah memintai keterangan dari korban dan para saksi namun hingga kini pihak kepolisian belum juga berhasil menangkap pelaku.

Masyarakat pun seolah menjadi pesimis atas kinerja polisi sebab kejadian serupa telah berulang kali terjadi. Dan seperti sudah nenjadi tradisi jika pelaku penganiayaan adalah orang gunung dan korbannya masyarakat Muslim biasanya Polisi tidak akan sanggup mengungkapnya dan pada akhirnya kasus tersebut hilang ditelan waktu. (AF)

Berita terkait:

1.Sebelum Shalat Isya, Seorang Warga Muslim Wailikut Maluku Dibacok Salibis

2.Cari Pelaku Pembacokan, Muslim Kabupaten Buru Sweeping Kampung Kristen

3.Salibis Pembacok Muslim Tak Ditangkap, Warga Demo Bupati Buru Selatan Maluku


latestnews

View Full Version