Palangkaraya (VoA-Islam) – Tadi pagi sekitar pukul 9.35, saat tiba di Bandara Udara Tjilik Riwut, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, empat pimpinan pusat Front Pembela Islam (FPI) dihadang oleh ribuan dayak kafir dengan mengacung-ngacungkan mandau (senjata khas dayak) ke arah Pesawat Sriwijaya Air yang ditumpanginya. Dayak kafir itu memasuki lapangan landasan pesawat tanpa alasan yang jelas.
Kempat Pimpinan Pusat FPI tersebut terdiri dari Ustadz Sobri Lubis (Sekjen FPI), Habib Muchsin Al- Attas (Ketua DPP FPI), Ustadz Awit Masyhuri (Ketua Bidang Dakwah FPI) dan Ustadz Maman Suryadi Abdurrahman (Panglima Laskar FPI).
Saat dikonfirmasi Voa-Islam, Panglima Laskar FPI Ustadz Maman Suryadi Abdurrahman menjelaskan, “Tadi pagi sekitar pukul 08.00 WIB kami berangkat dari Bandara Soekarno Hatta menuju Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Rencananya, kami hendak menghadiri acara pelantikan pengurus FPI Kalimantan Tengah. Setiba di Bandara Tjilik Riwut, Palangkaraya, kami melihat kumpulan massa dayak kafir di dalam pesawat dengan jumlah sangat banyak. Kami lihat, mereka mengacung-ngacungkan mandau sembil berteriak-teriak dengan suara yang tidak jelas,” kata Ustadz Maman.
Melihat ribuan dayak mengacungkan mandau ke arah pesawat yang baru saja mendarat, seluruh penumpang nampak panik. Ketika itu tidak terlihat penjagaan polisi di sekitar Bandara. Sementara itu dayak kafir mulai merangsak maju mendekati pesawat. Dalam kondisi darurat, sang pilot maskapai Sriwijaya Air kemudian berinisiatif, empat pimpinan FPI diminta untuk bertahan di dalam pesawat, sementara seluruh penumpang yang lain dipersilahkan turun.
Penumpang Panik
Tinggal, empat pimpinan FPI (Ustadz Sobri Lubis, Ustadz Maman Suryadi, Habib Muchsin Al-Attas, dan Awith Masyhuri) beserta pramugari dan pilot di dalam pesawat. Demi keselamatan pimpinan FPI tersebut, tak lama kemudian, Pilot langsung memberangkatkan kembali pesawat menuju Banjarmasin. Setiba di Bandara Syamsudin Noor, Banjarmasin, keempat pimpinan FPI pun selamat dari amukan dayak kafir di Palangkaraya.
"Kalau kami sampai turun, pasti kami sudah dicincang dayak kafir.Tapi, Allah masih melindungi kami semua. Alhamdulillah," kata Ustadz Maman.
Dikabarkan pula, rumah dan panggung di lokasi tempat acara pelantikan FPI di palangkaraya, telah dibakar dan dirusak gerombolan dayak kafir harbi. Hingga saat ini, belum diketahui, apakah ada korban dari pihak tuan rumah yang hendak melakukan pelantikan pegurus FPI Kalteng.
Dari Jakarta, Sekjen Forum Umat Islam (FUI) KH. Muhammad Al Khaththath meminta Kapolri untuk segera memberi pengamanan kepada para pimpinan FPI tersebut.
Rencananya, Ustadz Maman beserta ketiga pimpin FPI lainnya akan menuju Sampit untuk melakukan Tabligh Akbar. "Kini kami bermalam di sebuh hotel di Hulu Kapuas, Banjarmasin. Kami minta doanya dari kaum muslimin dan muslimat dimanapun berada, agar kami senantiasa mendapat perlindungan Allah Swt.”
Ustadz Maman menegaskan, FPI tidak akan mundur selangkahpun untuk tetap berdakwah menegakkan agama Allah. Mereka kaum kafir telah nyata-nyata menunjukkan kebenciannya terhadap Islam. Demi Allah, kami siap untuk mengorbankan jihad fi sabilillah menghancurkan kaum kafir yang memusuhi Islam dimanapun berada. Allahu Akbar!!! (Desastian)