Palangkaraya (VoA-Islam) – Begitu pesawat maskapai Sriwijaya Air mendarat di Bandara Udara Tjilik Riwut, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, kumpulan massa dayak kafir dengan membawa mandau (senjata khas dayak) langsung mengepung landasan dan hendak mendekati pesawat.
Mereka mengira Ketua Umum Habib Rizieq Syihab ada di dalam pesawat. “Kami memang menggantikan Ketua Umum yang sedang sakit. Itulah sebabnya, kami berempat, ditugaskan untuk melantik pengurus FPI Kalimantan Tengah,” kata Ustadz Maman.
Kempat Pimpinan Pusat FPI yang menggantikan Ketua Umum FPI untuk hadir dalam pelantikan tersebut, yakni: Ustadz Sobri Lubis (Sekjen FPI), Habib Muchsin Al- Attas (Ketua DPP FPI), Ustadz Awit Masyhuri (Ketua Bidang Dakwah FPI) dan Ustadz Maman Suryadi Abdurrahman (Panglima Laskar FPI).
Barusan saja, keempat Pimpinan FPI tersebut berdialog dengan Bupati Kapuas, namun tidak ada titik temu. “Kami tetap diuber dayak kafir dari Palangkaraya. Saat ini kami dievakuasi ke kantor Kodim untuk dikawal TNI ke Banjarmasin,” kata Maman.
Diduga penyerangan dayak kafir adalah rekayasa dari pejabat di Palangkaraya, mengingat sebentar lagi ada pemilihan kepala daerah (Pilkada). Seperti diketahui, umat Islam di provinsi Kalimantan Tengah merupakan umat minoritas. Itulah sebabnya, dayak kafir coba menggertak FPI agar tidak melantik pengurus FPI Palangkaraya. Bahkan agar tidak dakwah Islam di sana. Ini merupakan keimanan para sedang diuji.
“Kami sbetulnya sudah mendapat selentingan kabar, akan ada penghadangan sesampai di Kalimantan Tengah. Kami pikir, itu cuma rumor saja. Ternyata benar, setiba di Bandara, kami sudah dikepung kumpulan massa dayak sambil membawa mandau seraya meneriaki kami yang ada di dalam pesawat,” ujar Maman. Desastian