JAKARTA (VoA-Islam) – Seminar internasional Syiah di gedung SMESCO Tower Jalan Gatot Subroto Kav 94 Jakarta Jakarta, Sabtu (11/2) lalu, yang seharusnya menghadirkan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj dan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, akhirnya tidak datang pada acara yang diselenggarakan oleh Ikatan Jamaah Ahlu Bait Indonesia (IJABI) pimpinan Jalaludin Rahmat.
Seminar Internasional Syiah yang dirangkai dengan Maulid Nabi Saw itu bertajuk ''Memperkokoh Silaturahmi dengan Cinta Nabi Saw”. Pembicara yang hadir antara lain: Dr.Mahmoud Farazandeh (Dubes Republik Islam Iran), Syaikh Naim Abadi (Imam Jum'at Ahlus Sunnah, Bandar Abbas-Iran), Ayatullah Dr Biazar Syirozi (Rektor Universitas.Takrib Iran), dan Daud Poliraja (Ketua Majelis Ukhuwah Sunni-Syiah Indonesia/Muhsin), Menkopolhukam RI diwakilkan oleh Deputy VI DR. Perwira. Sedangkan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj diwakilkan oleh Prof Maidir Harun. Adapun Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsudin tidak mengirim perwakilan satu pun untuk menghadiri acara tersebut.
Ketidakhadiran Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin dan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj menimbulkan pertanyaan besar bagi kaum Syiah Indonesia. Tentu saja, ketidakhadiran kedua tokoh pimpinan ormas Islam terbesar di negeri ini menunjukkan, bahwa Syiah yang tergabung dalam wadah IJABI terkesan tidak diperhitungkan.
Menurut Prof Maidir Harun yang mewakili Said Aqil Siradj beralasan Ketua Umum PBNU tidak bisa hadir, karena masih berada di Semarang untuk menghadiri agenda yang lebih penting. Sedangkan ketidakhadiran PP Muhammadiyah tidak ada kabar sama sekali yang menjelaskan.
Selain seminar internasional yang menghadirkan sejumlah narasumber, juga digelar nasyid dari Iran dan tim shalawat dari Indonesia. Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum IJABI Jalaludin Rahmat juga melauncingkan buku berjudul Mencari Senyuman Sang Nabi yang ditulis oleh Miftah Rahmat Fauzi.
Sekitar dua ribu jamaah nampak memenuhi aula di gedung SMESCO Tower Jakarta. Menurut pengakuan Jalaludin Rahmat atau yang akrab disapa Kang Jalal ini, jamaah yang hadir kebanyakaan dari kalangan ahlu sunnah atau Sunni, sedangkan sisanya adalah para anggota dan pengurus IJABI di beberapa daerah.
Dalam kesempatan itu, Ayatullah Dr Biazar Syirozi (Rektor Universitas.Takrib Iran ) menawakan beasiswa kepada umat Islam Indonesia untuk belajar di Republik Islam Iran. Jika sebelumnya jatah mahasiswa hanya lima orang, kini ditambah menjadi 10 orang.
Dubes Repubik Islam Iran Dubes Islam Iran DR Mahmud Parazandeh dalam sambutanya menekankan, pentingnya persatuan Sunni-Syiah. Menurutnya, persatuan kaum muslimin tidak diinginkan oleh musuh-musuh Islam. “Imam Khomeini selalu berpesan, persatuan dan kesatuan diantara kaum muslimin adalah kekuatan sejati. Karena itu harus dijaga,” ujar Dubes Iran.
Dari Surabaya dikabarkan, acara serupa (Seminar Internasional yang dirangkai dengan Maulid Nabi Muhammad Saw) dibatalkan dengan alasan yang tidak jelas. Desastian