JAKARTA (VoA-Islam) - Saat mendengar rumor Laskar FPI akan menuju bunderan HI, kemarin, Selasa (14/2) sore, para pengunjuk rasa yang tergabung dalam Gerakan Indonesia Tanpa FPI, mulai terlihat panik, sambil mencari posisi aman.
Disaat orasi yel-yel “Indonesia Tanpa FPI”, tiba-tiba terdengar suara gaduh di tengah-tengah kerumunan. Semua mata tertuju pada kerumunan yang gaduh itu, begitu pun wartawan yang meliput. Tidak ada yang tahu, siapa yang dikerumuni oleh massa JIL itu. Mereka merangsek, mengepung dan hendak mengeroyok seseorang yang dikiranya laskar FPI itu.
Dalam pemantauan Voa-Islam di lapangan, ternyata yang dikerumuni dan hendak digebuki itu bukan laskar FPI, melainkan sesama mereka sendiri. Voa Islam menyaksikan massa JIL itu justru mengepung dan mengeroyok lelaki berambut gimbal dan berpakaian ala punk, yang tak lain temannya sendiri, sesama pengunjuk rasa Gerakan Indonesia Tanpa FPI.
Sejak awal, sudah terlihat lelaki berambut gimbal itu berada di barisan kaum fasik liberal, seraya membawa spanduk yang berisi kebencian terhadap FPI. Dalam kerumunan itu juga terlihat aksi saling merebut spanduk. Melihat situasi seperti itu, polisi bergerak cepat untuk mengendalikan situasi. Lelaki berambut gimbal itu lalu digiring ke posko polisi lalu lintas di sekitar Bunderan HI.
Polisi juga menggiring tiga pemuda lainnya ke dalam mobil tahanan milik polisi. Diantara mereka, ada seorang pemuda berperawakan berjenggot. Tapi pemuda itu bukan laskar FPI, melainkan temannya Guntur Romli, dedengkot JIL yang ikut dalam aksi tak damai itu.
Pemuda yang digiring ke mobil polisi itu, memperlihatkan wajahnya yang panik, sambil teriak-teriak minta tolong via telepon selulernya. “Woi….gue ini temennya Guntur Romli…tolong diurus. Kasih tahu Guntur Romli,” kata cowok berjenggot berkali-kali, namun ucapannya itu tak dihiraukan temannya sendiri, tak terkecuali Guntur Romli yang tak bergeming membantu temannya yang hampir dikeroyok sesama pengunjuk rasa, sesama JIL.
Maksud hati ingin mengepruk laskar FPI, tak tahunya mengepruk kawan sendiri. Ohh….Kaciyan deh….Jeruk kok makan jeruk. (Desastian)