SOLO (voa-islam.com) – Sebagai bentuk solidaritas sesama muslim, ratusan umat Islam yang terdiri dari tokoh-tokoh masyarakat Islam dan berbagai elemen umat Islam Solo menggelar aksi damai peduli Front Pembela Islam (FPI). Aksi yang diikuti lima ratusan massa itu juga sebagai ungkapan keprihatinan atas insiden memalukan terkait percobaan pembunuhan terhadap para ustadz DPP FPI di Bandara Tjilik Riwut Palangkaraya Kalimantan Tengah (Kalteng) beberapa waktu lalu.
Berbagai ormas yang bergabung dalam aksi peduli FPI itu antara lain: Dewan Dakwah Islam Indonesia (DDII) Jawa Tengah, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM), Jama’ah Ansharut Tauhid (JAT) Surakarta, Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS), Forum Ukhuwah Jama’ah Masjid (FUJAMAS), Laskar Santri Al Mukmin Ngruki, FPI Surakarta, Majelis Taklim Al Ishlah, Surakarta, ISAC, dan lain-lain.
Aksi solidaritas terhadap FPI itu dimulai dari Masjid Baitussalam Tipes Solo dan longmarch menuju Polresta Surakarta dan dihadiri lebih dari 400 orang.
Di halaman Polresta Surakarta, massa melakukan orasi serta yel-yel keislaman secara bergantian dari perwakilan Ormas atau Jama’ah yang ikut dalam aksi damai tersebut untuk menyampaikan aspirasinya.
Setelah orasi, beberapa perwakilan ormas ditemui Wakapolres Surakarta, AKBP Ahmad Luffi SH. Ormas-ormas Islam pun menyerahkan press release berupa pernyataan sikap Umat Islam Solo. Meraka mengecam lemahnya peran kepolisian khususnya Intelejen dalam mengamankan obyek vital (bandara) sehingga bisa dimasuki oleh para preman bayaran kemudian merusak fasilitas umum di Bandara. Umat Islam solo juga mengutuk percobaan pembunuhan ribuan massa terhadap para ustadz dan ulama FPI Pusat yang sedang dalam perjalanan dakwah di Kalteng.
Untuk itu, umat Islam Solo menuntut agar kinerja jajaran Polkam dan Kamtibnas dievaluasi ulang karena dianggap tidak bisa melakukan tindakan pencegahan dan memberikan keamanan kepada masyarakat. Sebagai konsekuensi keteledoran aparat keamanan, umat Islam Solo mendesak agar Kapolda Kalteng Brigjen Pol Damianus Zacky diganti dengan Kapolda yang Profesional dan Independen.
Setelah menyampaikan aspirasinya, para peserta aksi kemudian membubarkan diri dengan tertib. Aksi damai solidaritas terkait kezaliman yang menimpa FPI tersebut berakhir pada pukul 15.00 WIB dengan tertib tanpa insiden apapun. [E Sudarsono, KRU FAI]