View Full Version
Jum'at, 17 Feb 2012

Tujuh Skenario Kotor Dalam Percobaan Pembunuhan Ustadz FPI di Kalteng

SOLO (voa-islam.com) – Umat Islam Solo merilis tujuh skenario kotor di balik fakta-fakta percobaan pembunuhan massa bersenjata tajam terhadap para ustadz FPI di Bandara Tjilik Riwut Palangkaraya pada Sabtu (11/2/2012).

“Aksi yang dilakukan pengunjuk rasa pada Sabtu 11 Februari 2012 Bandara Tjilik Riwut Palangkaraya Kalteng adalah Skenario Kotor,” kecam Ketua Laskar Umat Islam Solo (LUIS), Edi Lukito SH dalam siaran pers yang diterima voa-islam.com, Jum’at (17/2/2012).

Tujuh skenario kotor itu antara lain: 

1. Tempat Aksi  tepat di Landasan Tjilik Riwut Palangkaraya Kalteng yang mestinya Zona Steril.

2. Peserta aksi membawa senjata tajam, sejenis tombak dan pedang.

3. Aktivitas di Bandara Tjilik Riwut Palangkaraya Kalteng terganggu hingga 2,5 jam.

4. Delegasi FPI akhirnya terusir, yang mestinya Penerbangan di Palangkaraya dialihkan ke Banjarmasin.

5. Tidak ada upaya membubarkan massa pengunjuk rasa walaupun menurut UU dilarang.

6. Tidak ada tindakan hukum apapun terhadap ribuan massa pembawa senjata tajam dan pengerusakan.

7. Kapolda Kalteng membiarkan upaya anarkisme pengunjuk rasa yang mengancam jiwa penumpang pesawat terbang.

Menyikapi tujuh skenario kotor itu, umat Islam Solo mendesak Presiden RI untuk mengevaluasi jajarannya kembali khususnya Pejabat yang terkait masalah Polkam, Intelijen dan Penyelenggara Daerah karena persoalan SARA dan gangguan Kamtibmas cenderung meningkat dan tidak terantisipasi.

Selain itu, Presiden SBY dituntut untuk memberikan hak warganya sepenuhnya baik dalam berserikat, berkumpul, menyatakan pendapat tanpa harus mengorbankan dan membubarkan ormas tertentu.

Sedangkan kepada Kapolri Jendera Polisi Timur Pradopo, umat Islam Solo menyampaikan lima tuntutan, antara lain:

1. Segera mengubah pendekatan dari pembiaran masalah yang berpotensi berubah menjadi konflik SARA dengan pendekatan yang cepat, tepat dan lebih humanis.

2. Mengganti Kapolda Kalteng dengan Kapolda yang Profesional dan Independen.

3. Memproses Laporan dari FPI terkait dugaan keterlibatan langsung atau tidak langsung Gurbernur Kalteng Teras Narang  dan Kapolda Kalteng Brigjen Damianus Zacky dalam Insiden di Bandara ini.

4. Meminta Kapolri menindak Tegas Pimpinan Pengunjuk Rasa yang telah melakukan tindak pidana Pecobaan Pembunuhan, Membawa Senjata Tajam dan lainnya

5. Bahwa Kejadian unjuk Rasa di Bandara Tjilik Riwut Palangkaraya Kalteng justru semakin memperburuk Citra Polri di mata Masyarakat Nasional maupun Internasional. [A. Mumtaz]


latestnews

View Full Version