JAKARTA (voa-islam.com) — Sebagai partai berbasis massa Islam, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) meneguhkan perjuangannya untuk mencegah paham ateis, komunisme, sekularisme dan pendangkalan agama. Jelang Pemilu 2014, PPP menargetkan 12 juta kader baru. Untuk itu, PPP harus menjadi rumah besar bagi semua umat Islam, termasuk Ahmadiyah.
Hal itu diungkapkan Ketua Umum PPP Suryadharma Ali (SDA), di hadapan ribuan massa peserta Hari Ulang Tahun (Harlah( PPP ke-39, di Istora Senayan.
Menurut SDA, PPP akan secara konsisten melakukan berbagai upaya. “Pertama mewujudkan masyarakat beriman dan bertakwa kepada Allah, meningkatkan mutu kehidupan beragama dalam bingkai Ukhuwah Islamiyah,” tegasnya saat Harlah di Istora Senayan Jakarta, Ahad (19/2/2012).
“PPP berada di garda ke depan mencegah paham ateis, komunisme, sekularisme serta pendangkalan agama,” tambah Menteri Agama RI, itu.
Kedua, lanjut SDA, PPP konsisten menegakkan Hak Asasi Manusia (HAM) dan memenuhi kebutuhan dasar manusia, sesuai harkat dan martabat atas dasar ukhuwah insaniyah atau persaudaraan sesama insan manusia. “PPP tantang neoliberalisme, federalisme, diskriminasi dan kekerasan,” ujarnya.
Mantan Anggota MPR itu menyebut upaya ketiga adalah PPP komitmen memelihara rasa aman, mempertahankan dan memperkokoh persatuan bangsa, dalam persaudaraan sesama anak bangsa. “Dengan ini dapat mencegah disintegrasi bangsa, perpecahan dan konflik sosial yang mengancam bangsa dan hegemoni kesewenangan yang menzalimi rakyat,” katanya.
SDA juga menegaskan, PPP prihatin dengan pola hidup konsumerisme, materialisme, permisif di masyarakat, apalagi di tengah kehidupan 29 juta rakyat yang masih miskin.
Karenanya, Harlah ke-39 PPP mengambil tema ‘PPP Berjihad Membangun Indonesia Sejahtera dan Mandiri’. “Tema dipilih karena perjuangan membutuhkan kesungguhan. Bukan kepura-puaraan,” katanya.
SDA juga menyatakan bahwa pada prinsipnya PPP siap merangkul siapapun yang ingin bergabung, karena PPP adalah partai dakwah.
Dia cerita, beberapa waktu lalu dalam benaknya juga muncul pertanyaan siapa konstituen PPP sebenarnya? Apakah kalau lelaki itu harus yang pakai kopiah saja. Kalau iya, lanjut SDA, lalu bagaimana laki-laki yang tidak pakai kopiah, rambut warna-warni, pakai anting, pakai jeans belel dan sobek-sobek. “Boleh nggak? Boleh. Jadi siapapun boleh,” katanya,
...PPP tidak hanya menampung wanita berjilbab saja. Yang tidak pakai jilbab, yang bajunya seronok tapi seorang muslimah, tetap siap ditampung PPP. Karena partai ini partai dakwah...
Termasuk untuk wanita, SDA menyatakan, partainya tidak hanya menampung yang pakai jilbab saja. Yang tidak pakai jilbab pun, yang bajunya seronok tapi seorang muslimah, tetap siap ditampung PPP sebagai kadernya. “Boleh. Karena partai ini partai dakwah,” ujarnya.
“Ahmadiyah masuk PPP, boleh. Jangankan FPI (Front Pembela Islam), Ahmadiyah masuk PPP boleh. Asalkan sepakat dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PPP,” tambah SDA yang juga Menteri Agama RI itu.
Ia mengatakan, PPP merupakan rumah besar umat Islam. Maksudnya, PPP menginginkan partainya menjadi partai besar.
Ia menegaskan, PPP buka pintu selebar-lebarnya bagi umat Islam. “Apapun mazhabnya masuk ke PPP memperjuangkan negeri ini menjadi lebih baik, menjadi bangsa yang sejahtera dan umat Islam yang lebih maju di masa depan,” katanya.
Untuk menghadapi pemilu 2014, SDA menegaskan bahwa PPP menargetkan 12 juta kader baru. [taz/jpn]