View Full Version
Rabu, 29 Feb 2012

Son Hadi: AS Pengecut! Berani Keluarkan Rilis Tak Berani Klarifikasi

JAKARTA (voa-islam.com) - Perwakilan Jamaah Ansharut Tauhid kecewa atas sikap Duta Besar Amerika Serikat di Indonesia. Berniat dialog, sembilan perwakilan JAT (Jamaah Ansharut Tauhid) ini ditolak mentah-mentah. Padahal, mereka sudah satu setengah jam menanti di depan kantor Kedubes AS.

"AS memang tidak berani dialog. Lebih baik jangan asal ngomong saja. Maka kami tidak perlu menunggu lama-lama di sini," ujar Juru Bicara JAT, Son Hadi di depan Kantor Kedubes AS, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (29/2/2012).

Son Hadi menjelaskan, menurut pihak kepolisian, bertemu dengan pihak Kedubes AS menyalahi prosedur yang ada. Oleh karena itu kepolisian mengajak perwakilan JAT ke Kementerian Luar Negeri untuk sampaikan keberatannya atas tuduhan AS.

"Kami disuruh kepolisian untuk ke Kemenlu. Ini menandakan AS pengecut. Berani keluarkan rilis tapi tidak berani mengklarifikasi," tegas Son Hadi.

Menurut pantauan usai berdialog sengit dengan polisi dari Polres Jakarta Selatan, sembilan perwakilan JAT memilih berdoa di tengah guyuran hujan.

"Kami tidak perlu berlama-lama di sini, masih ada kekuatan yang lebih besar yaitu doa," kata Son Hadi dilanjutkan dengan doa.

Seperti diberitakan sebelumnya, pemerintah AS secara resmi memasukkan JAT ke dalam daftar organisasi teroris dengan alasan JAT hendak mendirikan khilafah di Indonesia.

Selain itu Departemen Keuangan AS juga membekukan aset serta melarang transaksi kepada tiga pengurus JAT; ustadz M. Achwan, ustadz Son Hadi dan ustadz Rasyid Ridho Ba'asyir. Padahal mereka sama sekali tidak memiliki aset apa pun.

Pengurus JAT mensinyalir bahwa pernyataan AS tersebut merupakan pesan untuk memberatkan kasasi ustadz Abu Bakar Ba'asyir. Benar saja, hanya selang beberapa hari MA kemudian menolak kasasi tersebut dan menguatkan putusan PN Jakarta Selatan yang menjatuhkan vonis 15 tahun penjara kepada ustadz Abu Bakar Ba'asyir. [widad/trb]


latestnews

View Full Version