JAKARTA (voa-islam.com) – Pimpinan Pusat Muhammadiyah serius mewaspadai dakwah Syi’ah. Secara ilmiah, sejarah dan doktrinnya akan dikupas tuntas dalam kajian ilmiah di PP Muhammadiyah.
Untuk membentengi warga persyarikatan dari bahaya doktrin Syi’ah, Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah akan menggelar kajian ilmiah bertajuk “Kontroversi Syi’ah dalam Tinjauan Historis Dan Doktrin.” Acara di auditorium PP Muhammadiyah Jalan Menteng Raya 62 Jakarta Pusat ini akan digelar Sabtu, 10 Maret 2012 pukul 09.00 WIB dengan narasumber Prof DR Yunahar Ilyas Lc MA, Ketua PP Muhammadiyah yang membidangi Tarjih dan Tajdid.
Menurut Ustadz Agus Trisundani SHI, ketua panitia kajian, tema kesesatan Syi’ah ini diangkat untuk memberikan pemahaman kepada umat mengenai sejarah dan doktrin Syi’ah yang sebenarnya. “Agar umat dapat membedakan Islam Ahlussunnah dengan Syi’ah, lalu membentengi diri dari akidah Syi’ah,” ujarnya kepada voa-islam.com, Jum’at pagi (9/3/2012).
Ustadz Agus menambahkan, selain melibatkan warga Muhammadiyah dan ortom di lingkungan Muhammadiyah, acara ini juga diperuntukkan bagi masyarakat umum. “Acara ini penting. Umat Islam khususnya warga Muhammadiyah jangan lewatkan acara ini agar bisa mewaspadai terhadap Syi’ah beserta taqiyah-taqiyahnya,” imbau Koordinator Divisi Dakwah Khusus PP Muhammadiyah itu.
...Kalau ada virus akidah, terutama virus Syi’ah masuk ke dalam Muhammadiyah, maka pasti akan merusak tatanan...
Bagi Muhammadiyah, lanjut Agus, Syi’ah itu sangat berbahaya. Karena Muhammadiyah adalah ormas Islam yang sudah mapan, terstruktur rapi dan memiliki amal usaha terbesar di dunia. Belum ada ormas Islam di dunia yang memiliki amal usaha sebesar Muhammadiyah. “Kalau ada virus akidah, terutama virus Syi’ah masuk ke dalam persyarikatan Muhammadiyah, maka pasti akan merusak tatanan. Kita semua tahu, di mana ada Syi’ah di situ pasti ada konflik,” tegasnya.
Menurut Agus, Muhammadiyah sudah memiliki sikap resmi menolak ajaran Syi’ah karena bertentangan. Beberapa doktrin Syi’ah yang bertolak belakang dengan Muhammadiyah, di antaranya konsep sesucian 12 imam Syi’ah, penolakan terhadap para shahabat selain Ali bin Abi Thalib, kultus individu terhadap Ali bin Abi Thalib, penolakan terhadap ribuan hadits shahih non Ahlul Bait, kawin kontrak (nikah mut’ah), dan lain sebagainya.
“Muhammadiyah secara tegas menolak doktrin Syi’ah karena perbedaan akidahnya sangat tajam dengan Ahlussunnah yang diyakini Muhammadiyah,” tandas Sekretaris BPH Universitas HAMKA itu. [silum]