JAKARTA (voa-islam.com) – Menjelang acara pelaksanaan bedah buku “Ya… Mereka Memang Thaghut” ustadz Abu Bakar Ba’asyir mengimbau agar umat Islam di berbagai tempat menghadiri acara tersebut. Ustadz Abu Bakar Ba’asyir yang turut memberikan muqaddimah dalam buku yang ditulis ustadz Aman Abdurrahman tersebut menyampaikan bahwa permasalah thaghut adalah masalah ‘aqidah yang paling mendasar dan selama ini sering salah kaprah.
“saya menganjurkan umat Islam untuk hadir karena ini merupakan pokok ajaran Islam yang selama ini terkena fitnah dimana thaghut ini selama ini dianggap sebagian umat Islam sebagai ulil amri, inilah fitnatusy syubuhat yang dialami umat Islam.” Ungkapnya, Jum’at (9/3/2012).
Buku yang akan dibedah serempak pada Ahad (11/3/2012) di beberapa kota besar di Indonesia itu akan mendudukkan pemahaman tentang apa dan siapa thaghut yang harus dikufuri seorang muslim. Buku tersebut sekaligus membantah syubuhat (kerancuan) tulisan Khairul Ghazali dalam bukunya “Mereka Bukan Thaghut”.
Ustadz Abu juga berharap agar para pembicara dalam bedah buku tersebut berbicara tegas tentang makna thaghut yang sebenarnya.
“Saya mengharapkan para pembicara dalam bedah buku itubisa berbicara dengan tegas.” Tutur amir Jamaah Ansharut Tauhid ini.
Melihat realita yang ada, ulama sepuh ini membandingkan saat bedah buku “Mereka Bukan Thaghut” di hotel Sahid Sabtu (17/12/2011) yang dihadiri sang penulis (terpidana kasus terorisme yang divonis 6 tahun penjara) Khairul Ghazali dimana ia bisa melenggang keluar penjara untuk datang ke hotel menjadi pembicara, padahal menurut ustadz Abu buku tersebut berisi fitnah.
Sementara ustadz Abu dan ustadz Aman sama sekali tidak diperkenankan hadir untuk membela diri dalam bedah buku “Ya… Mereka Memang Thaghut” Ahad (11/3/2012) di Taman Ismail Marzuki.
“Ustadz Aman Abdurrahman (penulis Ya… Mereka Memang Thaghut, red) termasuk saya sudah diundang tetapi tidak boleh oleh thaghut. Orang yang memfitnah (Khairul Ghazali, red) diberi izin untuk keluar tetapi orang yang difitnah (ustadz Aman Abdurrahman, red) tidak boleh membela diri, inilah kazhaliman!” tegas ustadz Abu.
Seperti diberitakan sebelumnya, jangankan menjadi pembicara dalam bedah buku, melaksanakan shalat 'ied di lapangan terbuka saja ustadz Abu dilarang, demikian pula ustadz Aman yang pernah ditempatkan dalam sel isolasi.
Selain itu ustadz Abu Bakar Ba’asyir menyampaikan nasihatnya kepada Khairul Ghazali agar bertaubat dan mencabut tulisannya itu.
“Khairul Ghazali agar taubat lagi, dalam hal ini Khairul Ghazali harus mencabut tulisannya. Alasan karena ditekan ekonominya misalnya tidak bisa diterima. Sebab jika ia bertakwa Allah pasti memberikan jalan keluar, Barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar, Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya (Q.S. At Thalaq : 2-3).” Tandasnya. [El Raid]