JAKARTA (voa-islam.com) - Sekjen DPP FPI KH. Muhammad Shabri Lubis menyatakan bahwa bentrokan yang terjadi di Kalimantan Barat adalah ulah segelintir orang yang mengatasnamakan Dayak dan berasal dari luar Pontianak. Mereka menyerang umat Islam dan saat ini Sultan Pontianak turun tangan memimpin umat Islam untuk melawan mereka.
“Mereka menyerang umat Islam dan itu bukan orang Pontianak yang nyerang itu dari luar Pontianak. Maka sekarang Sultan Pontianak memimpin umat Islam untuk melawan orang-orang yang menyerang dari luar Pontianak itu. Mereka hanya segelintir orang yang mengatasnamakan Dayak.” Ungkapnya kepada voa-islam.com, Kamis (15/03/2012).
Sampai saat ini DPP FPI terus memantau perkembangan yang terjadi di Pontianak Kalimantan Barat. “Kita masih tunggu perkembangan dari lapangan,” tuturnya.
Alasan Sekjen FPI KH. Shabri Lubis sangat masuk akal, sebab menurutnya beberapa hari sebelumnya Ketua Umum FPI Habib Rizieq Shihab baru saja usai safari dakwah dari Pontianak Kalimantan Barat. Di sana Habib Rizieq Shihab justru diterima dengan baik dan mendapat kunjungan dari Drs. Yacobus Kumis Ketua DAD (Dewan Adat Dayak) Kalimantan Barat, bahkan sudah merencanakan agenda kerjasama dan dialog kebangsaan.
“Kemarin ketika Habib Rizieq Shihab ada di sana FPI Kalbar mendapatkan kunjungan dari Dewan Adat Dayak Kalimantan Barat, mereka bertemu Habib Rizieq dan berbincang-bincang lalu diajak untuk dialog kebangsaan, termasuk untuk membela negara, membela rakyat kecil. Jadi ini masalahnya memang orang-orang dari luar yang memprovokasi terus,” jelas KH. Shabri Lubis.
Lebih lanjut, pada kesempatan yang berbeda melalui pesan singkat KH. Shabri Lubis menyampaikan, seluruh ormas Islam di tingkat provinsi dari berbagai elemen serta suku di antaranya Dayak, Bugis, Melayu dan lainnya sepakat bahwa permasalahan yang terjadi di Pontianak Kalimantan Barat bukanlah masalah FPI, namun masalah umat Islam.
Oleh sebab itu dalam menyikapi kondisi umat Islam yang dizhalimi di Pontianak saat ini, KH. Shabri Lubis menyatakan bahwa umat Islam sudah saatnya untuk berjihad.
“Saat ini umat Islam sudah bersiap untuk berjihad! siapa pun yang menyerang dia wajib membela diri dan Alhamdulillah di Pontianak umat Islam bersatu,” tegasnya. [Ahmed Widad]