View Full Version
Selasa, 20 Mar 2012

Subhanallah!! 20 Kepala Suku Asmat Akan Bersyahadat Masuk Islam

Nuuwar (VoA-Islam) Ketua Yayasan Al Fatih Kaaffah Nusantara (AFKN) Ustadz Fadhlan Garamatan, sebuah lembaga dakwah Islam yang aktif berkiprah di Nuu Waar (Papua) tidak ingin membantah pernyataan Mgr Aloysius Murwito. Namun Fadzlan justru menjelaskan, bahwa yang bersangkutan (Sinansius Kayimter atau Umar Abdullah Kayimter, red)  sedang serius mendalami Islam bersama keluarganya.

“Faktanya, yang bersangkutan bersama istri dan anaknya telah memeluk Islam dan akan segera umroh, “ ujar Ustad Fadzlan.

Seperti diberitakan sebelumnya, tanggal 19 Februari 2012 bertempat di Masjid Darussalam, Jati Bening, Pondok Gede, Kepala Suku Asmat dan keluarganya mengucapkan Syahadat sebagai tanda telah memeluk Islam.

Pengucapan persaksian masuk Islam dilakukan melalui upacara di hadapan umat Islam dan didampingi oleh Ustadz Fadhlan Garamatan. Kapada VoA-Islam, Fadhlan menyampaikan dirinya tidak bisa memilih atau memilah keinginan masyarakat yang ingin merasakan nikmatnya berislam, termasuk warga atau suku Asmat sekalipun, karena dirinya hanyalah juru dakwah.“Kalau ada orang datang dan meminta masuk Islam, ya kami layani, karena itu adalah tugas kami,” jawabnya pendek.

Rencananya, Yayasan Al-Fatih Kaaffah Nusantara (AFKN) akan menggelar acara khitanan massal suku Asmat di Nuu Waar ((Irian Jaya) dala waktu dekat ini. Tidak tanggung-tanggung, jumlahnya mencapai 8000 orang.

20 Kepala Suku Asmat Menyusul

Ustadz Abdul Shomad, dai AFKN Asmat yang sedang ke Jakarta mengabarkan, akan ada lagi sekitar 20 orang kepala suku dari kampung berbeda juga bersedia untuk masuk Islam. Keinginan 20 kepala suku ini muncul setelah menonton berita masuk Islamnya kepala suku di TVRI.

Mereka para kepala suku itu, kata Ustadz Abdul Shomad, bersedia untuk mengikuti jejak Umar Abdullah Kayimter. Terlebih setelah mendengar pernyataan kepala suku yang disiarkan televisi yang menegaskan, “Bahwa dengan Islam-lah kampung-kampung kami di Asmat akan menjadi lebih baik dan teratur. Terlebih anak-anak kami yang pergi belajar Islam ke Pulau Jawa.” Saat ini dai-dai AFKN di Asmat tengah menginventarisir nama-nama kepala suku dan asal kampung mereka. Desastian


latestnews

View Full Version