JAKARTA (voa-islam.com) – Para intelektual dan ulama muda se-Indonesia mengimbau para pengikut Syi’ah agar bertobat dari kesesatan Syi’ah dan kembali ke jalan Islam yang benar. Kesesatan Syi’ah adalah menistakan pokok-pokok keyakinan Ahlus Sunnah terkait status Al-Qur’an, kehormatan para Sahabat dan Isteri Rasulullah SAW, kema’shuman imam, dan juga sebagian aspek syari’ah Islam
Para intelektual dan ulama muda se-Indonesia yang tergabung dalam Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) mengapresiasi fatwa MUI Kabupaten Sampang dan MUI Propinsi Jawa Timur tentang sesatnya ajaran Syi’ah. Kedua fatwa itu dinilai mampu meredam aksi massa paska kasus Syi’ah di Sampang yang sempat menjadi isu nasional akhir tahun lalu.
“MIUMI mendukung dua (2) Fatwa tentang Ajaran Syi’ah, baik yang dikeluarkan oleh MUI Kabupaten Sampang maupun MUI Propinsi Jawa Timur sebagai pedoman bagi umat Islam Indonesia untuk mengetahui penyimpangan ajaran Syi’ah,” jelas Ketua MIUMI Dr Hamid Fahmy Zarkasyi, dalam rilis yang diterima voa-islam.com, Rabu (21/3/2012).
Karenanya, MIUMI menghimbau kepada Pemerintah dan masyarakat luas untuk mematuhi fatwa tersebut dalam upaya untuk melindungi dan mempertahankan akidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah.
Kepada ormas-ormas Islam dan para alim ulama seluruh Indonesia, MIUMI menyerukan untuk meningkatkan persatuan dan persaudaraan dalam upaya melawan politik adu domba dan perpecahan opini terkait ajaran Syi’ah di Indonesia.
Terhadap para pengikut Syi’ah, MIUMI mengimbau agar kembali kepada ajaran Islam yang benar dan meninggalkan segala doktrin Syi’ah yang jauh menyimpang dari Islam. “MIUMI meminta kepada para penganut ajaran Syi’ah (Imamiyah Itsna ‘Asyariyah/Ja’fariyah) untuk ruju’ ila al-haqq dan meninggalkan ajaran-ajaran Syi’ah yang menyimpang dan menyesatkan,” tegas Dr Hamid Fahmy Zarkasyi didampingi Sekjen MIUMI, Bachtiar Nasir Lc. MM.
Selain itu, MIUMI membantah opini keliru yang berkembang di media yang menyatakan bahwa kerusuhan warga Sunni NU dan Syiah di Sampang dipicu oleh tuduhan sesat terhadap kelompok Syi’ah. Karena penyebab konflik umat Islam dengan kaum Syiah di berbagai dunia adalah doktrin Syi’ah yang melecehkan status Al-Qur'an dan kemuliaan para shahabat Nabi Muhammad SAW.
“MIUMI menolak klaim dan tuduhan sesat bahwa umat Islam Ahlus Sunnah wal Jama’ah adalah penyebab disintegrasi bangsa dalam soal Sunni-Syi’ah,” ujar Fahmi. “Sebaliknya, kaum Syi’ah di Indonesialah penyebabnya, karena telah menyerang dan menistakan pokok-pokok keyakinan Ahlus Sunnah terkait status Al-Qur’an, kehormatan para Sahabat dan Isteri Rasulullah SAW, kema’shuman imam, dan juga sebagian aspek syari’ah Islam,” pungkasnya. [A. Mumtaz]