JAKARTA (VoA-Islam) - Kendati rencana konser Lady Gaga “The Born This Way Ball Tour Concerts” baru akan digelar pada 3 Juni mendatang di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, namun antusiasme masyarakat menyambut seleb asal Amerika Serikat itu terbilang sangat tinggi. Hal itu terbukti dari penjualan tiket pre-sale yang dijual di FX lifestyle X’enter, Jakarta, Sabtu (10/3) lalu.
Tak habis pikir, meski tiket baru dibuka Sabtu pagi pukul 09.00, namun para penggemar fanatik Lady Gaga dari berbagai daerah di Indonesia, rela antre sejak Jum’at malam (9/3) dan terus dibanjiri masyarakat menjelang pagi. Semua itu demi mendapatkan tiket konser. “Kita ngantri dari jam segini karena takut nggak kebagian tiket. Belum tenang kalau nggak megang tiketnya,” ujar Tasya, 19, yang datang bersama tiga orang temannya dari Bekasi.
Seperti dikutip detikhot, dalam antrian itu, terlihat berbagai usia melebur. Dari mulai anak-anak bahkan ibu hamil pun rela mengantre tiket konser Gaga. Beberapa aparat keamanan dari kepolisian setempat tampak berjaga-jaga. Panitia juga menyiapkan dua mobil ambulance sebagai tindak antisipasi.
Untuk penjualan tiket pada 10 Maret 2012 lalu, tiket dibagi menjadi enam kelas dan dibanderol dengan harga Gold Circle Rp 2.250.000, Festival dan Tribun 1 Rp 750 ribu, Tribun 2 Rp 465 ribu, Tribun 3 (khusus wanita) Rp 1.250.000, dan Reserved Tribune Rp 1.250.000. Total ada 10 outlet yang menjual 44 ribu tiket yang tersedia.
Sampai saat ini, Presiden Direktur Big Daddy, Michael Rusli memastikan bahwa tiket konser sudah habis terjual. "Sebanyak 44 ribu tiket kita sediakan, semuanya sudah ludes terjual,"kata Michael, Senin 19 Maret 2012.
Karena antusias masyarakat Indonesia terhadap konser Lady Gaga begitu besar, Michael pun berniat menambah kembali penjualan tiket untuk konser Gaga yang akan digelar 3 Juni 2012 mendatang. "Kami sedang mengusahakan untuk menambah penjualan tiket, karena animo yang besar sekali dari masyarakat. Ini sedang diusahakan," katanya.
Rencananya, Lady Gaga bukan hanya akan tampil di Indonesia. Setelah menggelar konsernya di Jakarta, Gaga juga dijadwalkan konser di Korea Selatan, Hong Kong, Jepang, Thailand, Singapura, Selandia Baru, dan Australia.
Bukan main, untuk tampil di Indonesia Gaga membawa 39 kontainer berisi peralatan pendukung konser langsung dari negara asalnya dengan menggunakan tiga pesawat Boeing 747. Tak hanya itu, peraih lima kali Grammy Awards ini akan menggunakan sembilan pesawat jet pribadi untuk datang ke Indonesia bersama rombongan kru-nya.
Tingginya animo pecinta musik Tanah Air terhadap konser tersebut, mendapat tanggapan langsung dari sang penyanyi, Lady Gaga lewat akut Twitter dan Facebook-nya. "How is everybody today? So rad Jakarta is selling like crazy. Can't wait to meet all the new monsters in places I haven't been yet.” Pelantun 'Poker Face' ini tak menyangka tur dunianya kali ini mendapat respons luar biasa.
Ia pun berterimakasih kepada seluruh penggemarnya, "I never dreamed this new tour would explode with love like it is. Thanks for always having my back. Wait till you see the music come to life," ucap pemilik nama lengkap Stefani Joanne Angelina Germanotta ini. Dalam konsernya, 'Mother Monster' ini akan membawakan lagu-lagu dari album terbarunya, Born This Way, dan dari album sebelumnya.
MUI Kecam Lady Gaga
Penyanyi yang memiliki nama lengkap Stefani Joanne Angelina Germanotta tersebut kian ramai dibicarakan, setelah Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ma'ruf Amin mengecam keras rencana didatangkannya penyanyi asal AS untuk menggelar konsernya di Indonesia. “Indonesia sebenarnya bisa menolak penampilan Gaga di Jakarta,” ujar Kyai.
KH Ma’ruf juga mengingatkan kepada pihak promotor agar memberikan jaminan jika aksi panggung penyanyi kelahiran 28 Maret 1986 itu tidak menampilkan aksi pornografi. ''Kami berharap agar penampilan Lady Gaga sebaiknya menyesuaikan dengan kondisi di sini,'' ujar Ma'ruf usai acara diskusi di kantor AJI Indonesia, Selasa (20/3).
Jika dalam aksi panggung Gaga tetap menampilkan aksi porno maupun pemujaan terhadap setan, kata Ma'ruf, maka tak ada alasan untuk tak menolaknya. Namun pernyataan MUI tentu tidak setegas seperti Malaysia yang telah menolak kehadiran Gaga. ''Kita semua seharusnya memang bisa menolaknya,'' kata Ma'ruf.
Wajar bila MUI kemudian membalikannya pernyataanya bahwa penolakan konser Gaga tergantung dari inisiastif masyarakat juga. Sah-sah saja menggelar konser. Tapi semestinya yang dipikirkan adalah rasa kepedulian sosial bagi mereka yang ingin menyaksikan konser itu di tengah rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), awal April ini.
Ironis, masyarakat Indonesia sampai rela mengeluarkan koceknya hingga jutaan rupiah, hanya untuk memanjakan mata dan telinga. Fenomena ini tentu sangat 'melukai' perasaan jutaan rakyat miskin Indonesia yang hampir setiap hari bersusah payah untuk mendapatkan sesuap nasi atau sekadar memperoleh air bersih. Memang itu hak mereka pembeli tiket, tapi di manakah rasa kepekaan sosial warga Indonesia saat ini diletakkan? Desastian