MATARAM (voa-islam.com) - Taman Udaya di sepanjang jalan Udayana Mataram dipenuhi pengunjung, seperti di ketahui bersama. Taman ini memang setiap saat dijadikan sebagai tempat berliburan, berkreasi dan lain-lain oleh warga kota Mataram dan sekitarnya, mulai dari tingkat siswa, mahasiswa, pejabat dan semua elemen masyarakat pun sering sekali menjadikan tempat tersebut sebagai tempat rekreasinya.
Lebih-lebih hari Ahad dan khususnya tanggal 25/03/12 terlihat sangat ramai, pedagang kuliner, pedagang kaki lama hingga beberapa bentuk mainan anak-anak juga terlihat di serbu pengunjung. Di momentum keramaian ini dimanfaatkan oleh Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dalam melakukan Aksinya, aksinya ini sebagai bentuk responsip terhadap rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) oleh Pemerintah Pusat.
Aksi ini berbentuk orasi di tempat (aksi Simpatik), aksi ini pun berlangsung di dua titik di antaranya depan Pusat Taman Udayana dan di depan kantor Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) RI wilayah Nusa Tenggara Barat. Selain Aksi simpatik yang berbentuk Orasi juga pihak HTI membagikan selebaran bulletin Dakwah ke pengunjung Udayana.
Selain itu, sebuah spanduk dikorbankan sebagai tempat pengunjung untuk menandatangani spanduk tersebut yang di atasnya bertulisan “TOLAK KENAIKAN HARGA BBM”. “Dan tanda tangan tersebut sebagai tempat pihaknya mengukur bahwa semuanya masyarakat tidak setuju dengan kenaikan harga BBM,” kata Mulharyadi sambil mengencangkan spanduk tersebut.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa dengan kenaikan harga BBM maka menguntungkan Pihak MIGAS dalam skala internasional dan ini sangat menyengsarakan rakyat. “Dalam sisi ekonomi misalnya itu menguntungkan pihak investor saja oleh kalangan elit penguasa kita saat ini dan ini harus kita lawan,” pintanya.
Menaikkan harga BBM sama dengan Bohong, khianat dan Zalim, dalam momen ini pula, ia mengatakan selain menolak rencana kenaikan harga BBM juga mensosialisasikan Syiar Islam di kota Mataram, betapa penting syiar Islam dalam kehidupan sehari-hari. Tutupnya sambil terlihat semangat membara dalam mempejuangakan syiar islam. [Syamsul]