Jakarta (VoA-Islam) – Sejumlah wartawan ibukota, baik dari media cetak, elektronik maupun online, Rabu (28/3) malam melepas peserta Global March to Jerusalem, di Restoran Pulau Dua, Jakarta Selatan. Dari Bandara Soekarno, mereka bertolak menuju Amman Jordan, pada pukul 00.00 WIB.
Sebelum menuju Bandara Soekarno Hatta, ASPAC (Asia-Pasific Forum For Jerusalem) selaku penyelenggara menggelar konferensi Pers. Komunitas Punk Muslim ditampilkan dalam bentuk teaterikal bertajuk penindasan rakyat Palestinas atas zionis Israel.
Duta Indonesia untuk Palestina Merdeka berangkat secara terpisah. Diantara peserta GMJ, dikabarkan sudah disambut langsung oleh Dubes Indonesia untuk Jordania, Zainul Bahar Nur. Adapun duta Indonesia yang tadi malam berangkat menuju Jordan, nantinya akan bergabung dengan peserta GMJ asal Indonesia lainnya.
Dalam konferensi pers, Tuan Guru Ahmad Muchlis (Ketua Komite Nasional Aspac NTB) dan Dr. Muhammad Firdaus (Komisi XI Kaukus Palestina DPR) menjelaskan makna penting Global March to Jerusalem (GMJ). Dikatakan, negara-negara yang tergabung dalam Asia-Pacific Community for Palestine menegaskan komitmennya untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina, dalam mempertahankan dan menyelamatkan Masjid Al-Aqsa serta Al-Quds (Yerusalem) dari upaya pemusnahan yang dilakukan oleh rezim zionis Israel.
Untuk itu mereka menyatakan akan mendukung penuh dan berpatisipasi menyukseskan aksi Global March to Jerusalem (GMJ) yang puncaknya akan diselenggarakan pada tanggal 30 Maret 2012 nanti. Rencananya, keesokan harinya, Sabtu (31/3), mereka akan kembali ke Tanah Air.
Pada tanggal 30 Maret nanti, seluruh masyarakat dunia dari berbagai lintas agama, mulai dari Asia, Eropa, Amerika, Arab, hingga Afrika, melibatkan diri dalam aksi Global March To Jerusalem (GMJ). Ada beberapa negara, tempat berkumpulnya massa untuk mendukung GMJ, seperti Syiria, Lebanon dan Mesir. Dikarenakan terlalu jauh, Indonesia memilih Jordania. Dalam aksi damai itu, rencananya akan dilakukan longmarch (sekitar 4 kilometer) menuju perbatasan Palestina.
Indonesia mengirimkan perwakilannya untuk berangkat ke Amman, Jordan untuk bergabung dengan aktivis kemanusiaan dunia dari berbagai negara. Sebanyak 60 orang wakili ormas, kaukus DPR, termasuk media massa. Dari DPR diikuti oleh 11 orang dari berbagai partai politik (PKS, PPP, PAN, Demokrat dan PDIP). Mereka tergabung dalam Kaskus DPR untuk Palestina.
Bagi yang tidak berangkat ke Jordan, secara serentak, pada tanggal 30 Maret ini, ribuan massa di berbagai kota besar, mulai dari Jakarta, Medan, Surabaya, Makasar, Mataram, Pontianak, dan kota lainnya, akan turun ke jalan untuk mendukung Global March To Jerusalem (GMJ). Massa yang turun datang dari berbagai kalangan aktivis kemanusiaan, ormas dan NGO dari seluruh golongan dan agama yang peduli terhadap pembebasan Palestina dan Al Quds.
Keberanian Politik Bela Palestina
“Al Quds adalah tempat pertempuran sesungguhnya. Karena disalah bercokolnya penjajah zionis Israel. Gerakan GMJ adalah kegiatan kemanusiaan dan politik untuk mengembalikan kesucian tanah Palestina, Al Quds dan para pengungsi yang tinggal di tenda-tenda darurat,” demikian dikatakan Dr. Muhammad Firdaus.
Firdaus menegaskan, dalam perspektif politik, Palestina adalah persoalan yang sangat rumit. Ketika Liga Arab tidak berhasil menyelesaikan permasalahan Palestina, masyarakat dunia dari berbagai kelompok, etnis dan agama, tampil menunjukkan kepeduliannya terhadap Palestina. Untuk itu diperlukan keberanian politik, selain political will.
Seperti diketahui, mereka yang tergabung dalam Global March to Jerusalem meliputi tiga agama samawi (Islam, Kristen dan Yahudi). Ketika ditanya Voa-Islam dalam sebuah konferensi pers, bagaimana jika Al Quds telah dibebaskan, apakah ketiga samawi akan kembali mengalami benturan?
“Palestina memang rumit. Yang pasti, ada tiga tempat suci dari tiga agama samawi di Tanah Jerusalem. Maka dari itu, zionis Israel tak bisa menghalangi bagi penganut ketiga agama samawi untuk berziarah ke tempat suci tersebut. Ini adalah hak asasi yang harus dihormati,” kata Firdaus. Desastian