View Full Version
Kamis, 05 Apr 2012

Kemenag: MIUMI Jangan Berpolitik Praktis, Jaga Independensi Keulamaan

JAKARTA (VoA-Islam) – Wakil Menteri Agama (Wamenag) Prof. Nazarudin Umar ketika menerima kunjungan silaturahim MIUMI di kantor Kemenag, Jakarta, mengatakan, sebaiknya kepengurusan dan kader di MIUMI jangan terlalu besar. Jangan melihat kuantitasnya, tapi kualitasnya. “Kalau bicara kuantitas, MIUMI tidak bisa mengalahkan kader di NU dan Muhammadiyah sebagai ormas Islam terbesar di Indonesia,” kata Prof. Nazarudin.

Delegasi MIUMI  yang turut mendampingi Ustadz Bachtiar Nasir antara lain: Ustadz Fahmi Salim (Wasekjen MIUMI), Ustadz Fadzlan Garamatan (dai asal Papua), Ustadz Muhammad Zaitun Rasmin dan beberapa pengurus MIUMI lainnya.

Pihak Kemenag menyambut baik dengan kehadiran MIUMI sebagai organisasi baru. Diharapkan, MIUMI menjaga independensi dan memelihara netralitas dari kepentingan politik apapun. MIUMI diminta agar  tidak masuk ranah politik.

Nazarudin mengingatkan, acapkali kita kurang taktis dan tak pandai berstrategi. Sudah saatnya umat Islam menuju Fathu Makkah, namun sebelumnya harus hijrah terlebih dahulu. “MIUMI itu seperti bhineka tunggal Ika nya Indonesia. Soal penetapan lebaran, sebaiknya diserahkan saja pada Ulil Amri. Meskipun saya orang NU, hendaknya memang kementerian agama jangan 100% merujuk ke NU.“

Pemerintah, dalam hal ini Kemenag berjanji akan memfasilitasi MIUMI kepada kegiatan-kegiatan yang bersifat keumatan. “Ke depan, MIUMI harus menjadi buah bibir. Karena itu MIUMI saya harapkan tidak terkooptasi dengan dunia luar,” kata Wamenag tanpa menjelaskan lebih jauh apa yang dimaksud dengan dunia luar. Desastian


latestnews

View Full Version