JAKARTA (voa-islam.com) - Maraknya pemberitaan akhir-akhir ini tentang keresahan warga di sejumlah daerah terhadap kesesatan ormas Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar), memotivasi jurnalis voa-islam.com melakukan konfirmasi kepada pengurus DPP Gafatar.
Situs resmi Gafatar memuat alamat DPP Gafatar beserta nomor telepon, berdasarkan informasi tersebut voa-islam.com menghubungi pengurus DPP Gafatar melalui sambungan telepon pada hari Selasa (10/04/2012).
Dari ujung telepon, seorang pengurus DPP Gafatar bernama Mubin lalu menyapa tanpa salam. Saat dikonfirmasi benarkah Mahful Muis Tumanurung adalah ketua umum DPP Gafatar? Mubin pun membenarkan bahwa Mahful Muis Tumanurung adalah ketua umum Gafatar yang dulu pernah terlibat dalam aliran sesat Al Qiyadah Al Islamiyah.
Seperti pemberitaan di beberapa media Mahful Muis Tumanurung yang memiliki nama baiat Imam Hawary adalah mantan Ketua Al Qiyadah Al Islamiyah pimpinan Nabi Palsu Ahmad Mushoddeq wilayah Sulawesi Selatan (Makasar) yang sempat ditangkap dan diadili.
Selanjutnya Mubin juga mengakui bahwa anggota Gafatar merupakan mantan pengikut Al Qiyadah Al Islamiyah. “kalau anggota-anggota memang ada beberapa yang dulu pengikut itu,” tuturnya.
Adapun terkait keresahan warga Gowa, Sulawesi Selatan yang mendesak pembubaran Gafatar karena melarang shalat, ia menyatakan tidak memepermasalahkan keyakinan yang dianut seseorang karena Gafatar adalah ormas yang bergerak di bidang sosial budaya.
Sementara itu pengamat aliran sesat, ustadz Hartono Ahmad Jaiz saat dihubungi voa-islam.com, Selasa (10/04/2012) juga membenarkan bahwa Gafatar adalah penjelmaan dari Al Qiyadah Al Islamiyah pimpinan Ahmad Mushoddeq. “ya, yang dulu Ahmad Mushoddeq itu,” tandasnya. [Ahmed Widad]