View Full Version
Senin, 16 Apr 2012

Diduga Oknum TNI Dibalik Geng Motor, Modus Balas Dendam?

JAKARTA (VoA-Islam) – Belum lama ini, seperti diberitakan media massa, Jumat (13/4) dini hari pukul 02.30 WIB, sekitar 100 orang lebih datang ke 7Eleven di Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat dengan mengendarai sepeda motor. Pertanyaannya, benarkah kekerasan yang terjadi belum lama ini dilakukan oleh sekelompok geng motor?

Malam itu, gerombolan bermotor tersebut datang dengan menggunakan parang, samurai, dan balok kayu. J, salah seorang saksi mata yang juga merupakan juru parkir di lokasi itu, menuturkan bahwa pada malam itu, seluruh pengendara sepeda motor mengenakan helm penuh dan berjaket hitam.

"Mereka awalnya datang sebentar pakai sepeda motor yang besar-besar kayak Ninja dan Vixion jumlahnya sampai 90 motor. Setelah itu mereka pergi. Nggak ngerusak apa-apa," ucap J saat dijumpai di lokasi.

Namun, selang satu jam kemudian, gerombolan ini ternyata kembali lagi. "Enggak tahu mereka dari mana? Sepertinya habis mutar di depan, terus balik lagi ke sini," ujar J.

Saat tiba, para pria tegap itu masih mengenakan helmnya turun dari sepeda motor sambil membawa samurai dan balok kayu. Salah seorang di antaranya ada yang berteriak "Bubar!".

Menurut kesaksian J, dari nada bicaranya, gerombolan ini diduga bukanlah geng motor yang biasanya diisi anak muda. "Suaranya tegas seperti aparat dan sudah dewasa bukan anak muda," tuturnya.

Mereka kemudian mengacak-acak kursi dan meja yang ada di luar 7Eleven. Beberapa pengunjung ada juga yang disaksikan J sedang dianiaya. Mereka dipukul, ditendang, diseret sampai nyaris ke jalan ini. Selain itu, gerombolan pria berbadan tegap ini juga merusak seluruh motor yang terparkir di 7eleven dan sejumlah notebook milik pengunjung.

Pintu kaca 7eleven juga tampak rusak di bagian bawahnya. Dua orang korban yakni Robi dan Ade Kirmawan langsung dilarikam ke rumah sakit setelah dibacok oleh para pelaku. Sekitar setengah jam penyerangan itu berlangsung.

J mengaku saat itu para pelaku sama sekali tidak menanyakan identitas para pengunjung dan langsung main serang. Peristiwa ini membuat operasional 7eleven dihentikan sementara hingga pukul 07.00. Setelah itu, operasional minimarket ini berjalan normal.

Balas Dendam?

Sempat beredar kabar, aksi keberutalan sekelompok pria bermotor di 7-Eleven dan Jl Pramuka Raya yang menyebabkan korban tewas (Anggi Darmawan, usia19) adalah anggota TNI AL. Oknum TNI ini beraksi karena hendak mencari anggota geng motor yang telah membunuh rekannya, Kelasi Arifin, pekan lalu.

Saat konvoi, anggota TNI ini melintas di Jl Pramuka Raya, dua di antaranya terkena tembakan timah panas. Kapen Kostrad Letkol Albiner Sitompul membenarkan ada anggota TNI yang tertembak. Namun Albiner mengaku tidak mengetahui penyebab tertembaknya kedua anggota TNI tersebut.

Pada pekan lalu, dua aksi penyerangan brutal terjadi di Sunter (Jakarta Utara) dan Kemayoran (Jakarta Pusat). Satu orang tewas dan enam orang lainnya terluka dalam kasus itu.

Aksi serupa kembali terulang pada Jumat (12/4) dini hari. Tidak tanggung-tanggung, kelompok ini menyerang di delapan lokasi. Mereka menyasar kaum pria yang sedang berkumpul di pinggir jalan.

Masih Jumat dini hari , Polsek Metro Tanjung Priok menjadi sasaran penyerangan kelompok pria berambut cepak sambil mengendarai motor. Mereka melempari kantor polisi dengan batu. Dikabarkan, ada anggota polisi yang menjadi korban dalam peristiwa tadi malam.

Kapolda Metro Jaya Irjen Untung S Radjab menelepon Panglima Komando Armada Kawasan Barat (Pangarmabar) Laksamana Muda (Laksda) TNI Didit Herdiawan dan Kepala Staf TNI AL Laksamana Soeparno untuk meredam kekerasan oleh geng motor yang diduga dari unsur TNI AL tersebut.

Selengkapnya, inilah data awal kebrutalan gerombolan bermotor yang menelan korban di titik-titik penyerangan mereka, yaitu di:

1. Jalan Industri, depan pintu gerbang PT Dok Bayu Bahari, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada pukul 01.30. Koban luka-luka yaitu Zaenal Arifin (32) warga Jalan Sulawesi, Koja, Jakarta Utara; dan Heri Susanto (33) warga Bogor. Pelaku juga merusak Toyota Rush bernomor polisi B 72 RM.

2. Kantor Polsek Metro Tanjung Priok pada pukul 01.40. Para pelaku melempari kantor polisi ini dengan batu.

3. Depan Pasar Warakas, sekitar pukul 01.45. Pelaku menusuk rusuk kanan dan kiri Nachrowi (17), warga Jalan Cipucang III, Koja.

4. Jalan Warakas Raya, depan Toko Bingkai, pukul 01.05. Korban bernama Ramdani (20), warga Jalan Pademangan Barat, dengan luka bacok di kepala dan tangan kiri.

5. Di belakang Pos Volker, pukul 02.00. Korban bernama Jalan Budi Mulia, Kampung Banda Mulia, dengan luka sobekan senjata tajam pada bagian kepala dan tangan kiri.

6. Di Jalan Warakas Raya, dekat RS Sukmul, pada pukul 02.00. Korban tiga orang, salah satunya Tohirman bin Widodo (25), warga Kampung Muara Bahari, Tanjung Priok. Tohirman menderita lebam di mata kiri serta luka robek senjata tajam di dagu dan bibir hingga mendapat 18 jahitan.

7. Di halaman parkir depan 7 Eleven di Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, pukul 02.30. Korban antara lain Ade Kirmawan dan Roby. Tiga motor dirusak pelaku.

8. Di sepanjang Jalan Pramuka, Jakarta Pusat, pukul 03.00. Korbannya antara lain Anggi Darmawan, mengalami geger otak akibat dipukuli pelaku. Korban lain, Hendi Haryanto, alami luka tusuk di badan. Pelaku juga membakar dua motor dan merusak tiga motor. Anggi Darmawan akhirnya tewas pada pukul 11.00.

Disayangkan sikap Polri yang tidak responsif menangani aksi kekerasan yang dilakukan oleh geng motor pita kuning tersebut yang secara aktraktif melakukan kekerasan dan penganiayaan dalam satu malam di berbagai tempat di ibukota negara. Desastian


latestnews

View Full Version