View Full Version
Kamis, 19 Apr 2012

Narco-Terrorism Propaganda Busuk BNPT

JAKARTA (voa-islam.com) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Irjen (Purn) Ansyaad Mbai kembali memberikan pernyataan ngawur. Seperti dilansi detik.com Ansyaad menyampaikan satu istilah tentang narcoterrorism yang merupakan satu istilah dari penggabungan kejahatan narkotika dan terorisme.

Ansyaad menuding narcoterrorism inilah yang akan menjadi ancaman ke depan di negeri ini. "Tren ke depan justru ancaman yang paling berbahaya narcoterrorism," tuturnya, Rabu (18/4/2012).

Lebih dari itu Ansyaad juga melontarkan fitnah keji kepada Fadli Sadama yang divonis 11 tahun penjara karena menyalurkan persenjataan untuk amaliah fa’i dan jihad di Medan, Sumatra Utara. Menurut Ansyaad, selain melakukan perampokan Fadli telah meraup uang dari hasil bisnis narkotika.

Anehnya Ansyaad tidak menyebut narkotika apa yang diedarkan Fadli, dari hasil penjualan narkotika tersebut, kelompok Fadli membelikan senjata di wilayah Thailand Selatan. "Dan akhirnya dia tertangkap di Malaysia," ujar purnawirawan polisi ini.

Mendengar pernyataan tersebut, tentu saja Ahmad Michdan, selaku Tim Pengacara Muslim (TPM) yang pernah menangani kasus Fadli Sadama, menyampaikan tanggapan bahwa pernyataan Ansyaad Mbai itu ngawur. “Pernyataan Asyaad itu ngawur, tidak benar!” tegasnya kepada voa-islam.com, Kamis (19/4/2012).

“Ansyaad itu hanya mengait-ngaitkan saja, anak-anak yang dituduh teroris itu sebetulnya mereka yang terpanggil terhadap kejahatan kemanusiaan yang menimpa umat Islam, ini yang tidak pernah diungkap,” jelas Michdan.

Ia juga menambahkan bahwa isu terorisme selalu dialamatkan kepada mujahidin jadi mustahil jika mereka terkait Narkoba.

“Tidak ada kaitannya dengan Narkoba, tolong dia buktikan yang mana yang berkaitan dengan narkoba! Isu terorisme di Indonesia itu dialamatkan kepada para mujahidin, jadi mustahil dari Narkoba,” pungkasnya. [Ahmed Widad]


latestnews

View Full Version